Ini Balasan Iran Jika Israel Berani Menyerang, Termasuk Revisi Doktrin Nuklir

Iran bisa menghantam tiga kilang minyak Israel.

AP Photo/Ohad Zwigenberg
Pemerintah AS mendesak Israel menahan diri dalam merespons serangan rudal balistik Iran.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran sepenuhnya siap untuk membela diri dan membalas setiap serangan potensial oleh Israel, termasuk pada fasilitas minyak dan nuklirnya. Demikian sumber di Teheran yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada RT pada hari Kamis.

Baca Juga


Menurut sumber itu, pembalasan terhadap serangan potensial akan proporsional dan berdasarkan norma-norma domestik dan internasional, sumber tersebut menjelaskan.

Misalnya, jika Israel menargetkan infrastruktur minyak Iran, maka Teheran sebagai tanggapan akan menyerang tiga kilang minyak utama di negara itu.

"Serangan pada infrastruktur lain, seperti pembangkit listrik atau fasilitas nuklir juga akan memicu serangan balasan pada instalasi masing-masing di Israel," kata sumber tersebut menambahkan.

Jika ada warga sipil yang terluka dalam serangan potensial atau wilayah sipil menjadi sasaran, maka Teheran akan diminta untuk merevisi doktrin nuklirnya.

Kekhawatiran akan serangan Israel terhadap Iran muncul setelah Teheran menembakkan rudal balistik besar-besaran terhadap negara itu pada tanggal 1 Oktober.

Iran mengatakan serangan itu sebagai balasan atas pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin politik kelompok Palestina Hamas, yang terbunuh di Teheran pada bulan Juli, dan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bulan lalu di Lebanon.

Negara itu memperingatkan Israel agar tidak mengambil langkah pembalasan apa pun, dengan peringatan bahwa hal ini hanya akan memicu serangan balasan lebih lanjut.

Dengan mencap serangan itu "agresif tetapi tidak akurat," Israel telah bersumpah untuk memberikan tanggapan yang tegas terhadapnya.

"Serangan kami akan mematikan, akurat, dan yang terpenting, mengejutkan - mereka tidak akan tahu apa yang terjadi atau bagaimana itu terjadi. Mereka hanya akan melihat hasilnya," Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant telah memperingatkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler