PM Italia Resmi Protes Serangan IDF ke UNIFIL, Indonesia Kapan?

Menhan Italia sebut serangan Israel ke UNIFIL adalah kejahatan perang.

REUTERS/Thaier Al-Sudani
Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) melihat perbatasan Lebanon-Israel, di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan, 12 Oktober 2023.
Red: Fitriyan Zamzami

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA – Pemerintah Italia secara resmi memprotes otoritas Israel atas serangan terhadap markas besar Italia dan dua pangkalan misi perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon selatan. Sedangkan Menteri Pertahanan Crosetto menyebutnya sebagai "kemungkinan kejahatan perang".

Baca Juga


Pemerintah Italia menegaskan kembali bahwa apa yang terjadi di dekat markas kontingen UNIFIL Italia di Lebanon selatan tidak dapat diterima. Euronews melansir, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni telah melakukan percakapan telepon dengan komandan Sektor Barat misi penjaga perdamaian PBB, Jenderal Stefano Messina.

Dia dilaporkan menerima informasi terkini mengenai situasi di lapangan setelah markas UNIFIL dan dua pangkalan Italia diserang "berulang kali" dan "sengaja" oleh tentara Israel pada Kamis pagi. Meloni menyatakan dukungan kuatnya dan pemerintahnya terhadap militer Italia yang terlibat di Lebanon sebagai bagian dari misi UNIFIL.

“Pihak Italia terus memberikan upaya yang berharga untuk stabilisasi kawasan, sesuai dengan mandat PBB,” pernyataan itu menyimpulkan. Duta Besar Israel untuk Italia dipanggil oleh pemerintah menyusul berita tersebut. 

Pada Jumat pagi, sekitar 24 jam setelah kejadian, belum ada pernyataan resmi dari Presiden Indonesia Joko Widodo terkait serangan di Markas UNIFIL yang turut melukai dua prajurit TNI tersebut. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga merupakan presiden terpilih yang akan dilantik akhir bulan nanti juga belum memberikan pernyataan hingga Jumat pagi ini.

Sementara Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto  telah mengeluarkan pernyataan keras bahwa serangan Israel tersebut bisa merupakan kejahatan perang. “Ini bukan kesalahan, ini bukan kecelakaan,” kata Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto dalam konferensi pers di Palazzo Chigi alias kediaman dinas PM Italia.

“UNIFIL telah mendesak semua pihak yang terlibat untuk segera melakukan gencatan senjata,” tambahnya. Ia menekankan bahwa tindakan permusuhan yang dilakukan Israel “dapat merupakan kejahatan perang” atau setidaknya “pelanggaran yang tidak dapat dibenarkan.”

Crosetto juga menyebutkan bahwa tidak ada korban luka di antara pasukan penjaga perdamaian Italia, namun apa yang terjadi di Lebanon "sama sekali tidak dapat diterima".

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni di Kamar Deputi di Roma, Italia, 28 Juni 2023. - (EPA-EFE/FABIO FRUSTACI)

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa "Tidak ada pembenaran untuk mengatakan bahwa angkatan bersenjata Israel telah memperingatkan UNIFIL bahwa beberapa pangkalan harus ditinggalkan. “Saya mengatakan kepada duta besar untuk memberitahu pemerintah Israel bahwa PBB dan Italia tidak dapat menerima perintah dari pemerintah Israel.”

Kritik keras diungkapkan Crosetto kepada mitranya dari Israel Yoav Gallant dalam percakapan telepon dan kemudian ditegaskan kembali kepada duta besar Israel di Roma, yang dipanggil ke kementerian.

Menteri Pertahanan menjelaskan bahwa dia telah menghubungi rekannya dari Israel pagi-pagi sekali "untuk memprotesnya dan mengingatkannya dengan tegas" bahwa apa yang terjadi di dekat pangkalan UNIFIL Italia dan terhadap kontingen misi PBB "tidak dapat diterima oleh pemerintah Italia".

“Meskipun saya telah menerima jaminan atas perhatian penuh terhadap keselamatan personel militer,” tambahnya, “Saya telah menegaskan kembali bahwa segala tindakan yang mungkin dapat membahayakan tentara, baik Italia maupun UNIFIL, harus dihindari.”

Crosetto menekankan bahwa situasi saat ini terkendali dan keselamatan personel militer Italia yang dikerahkan di Lebanon tetap menjadi prioritas mutlak bagi seluruh pemerintah Italia, sehingga pasukan penjaga perdamaian Italia dapat melanjutkan pekerjaan mediasi dan dukungan mereka bagi perdamaian dan stabilitas di Lebanon. dan seluruh wilayah. Bersama Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu, Crosetto menyerukan pertemuan negara-negara yang berkontribusi pada misi penjaga perdamaian PBB (Prancis, Italia, Spanyol dan Irlandia) pekan depan.

Respon Menlu RI... 

Terkait serangan Israel ke markas UNIFIL yang melukai dua prajurit TNI tersebut, Menlu RI Retno Marsudi memberikan keterangan persnya kepada media di sela KTT ke-44 dan ke-45 di Vientiane, Laos, Jumat (11/10/2024) pukul 06.30 pagi waktu setempat. "Begitu mendapatkan informasi tersebut, saya langsung menghubungi komandan kontingen Garuda Kolonel Ghoffar (Komandan Satgas FHQSU UNIFIL Lebanon) guna mendapatkan informasi dan konfirmasi langsung mengenai kondisi dua penjaga perdamaian asal Indonesia," ujar Menlu Retno dilaporkan jurnalis Republika di Vientiane, Muhammad Hafil.

Menurut Menlu, pada saat dia menghubungi Kolonel Ghoffar dari Vientiane, Laos, diperoleh informasi bahwa kedua TNI yang menjadi penjaga perdamaian asal Indonesia mengalami luka ringan. Namun masih berada di rumah sakit untuk melakukan observasi.

Retno kemudian menitipkan salam kepada para anggota TNI yang terluka maupun yang sedang bertugas menjadi pasukan penjaga perdamaian. "Saya sampaikan salam, yang kuat ya (untuk TNI di sana)!" ujar Retno.

Menlu Retno mengatakan, terhadap serangan tersebut, Indonesia mengutuk keras Indonesia. Serangan terhadap personel dan properti PBB merupakan sebuah pelanggaran besar International Humanitarian Law dan juga Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701.

Seperti diketahui, serangan militer Zionis Israel (IDF) di Naquora, Lebanon Selatan melukai dua prajurit TNI yang sedang bertugas sebagai pasukan PBB di bawah United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) pada Kamis (10/10/2024) pagi waktu setempat. Pratu Eggy Arifiyanto dan Praka Nofrian Syah Putra adalah dua personel yang menjadi korban.

Dalam siaran pers Puspen TNI, pada pukul 05.00 waktu setempat, penjaga di menara lain melaporkan menara tempat Eggy dan Nafrian sedang dibidik IDF. Ada laser pembidik diarahkan ke menara tersebut.

Beberapa menit kemudian, peluru meluncur ke menara tersebut. Eggy terluka di kaki dan tangan. Sementara Nofrian terluka di kaki. Tank Merkava Israel juga menyasar pintu masuk tempat perlindungan pasukan UNIFIL.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Hariyanto menyebut, pasukan Israel dalam posisi mengincar TNI. Hal itu ditandai dengan IDF yang menembakkan peluru ke arah menara pengawas yang dijaga personel TNI.

"Situasi kontak tembak terus terjadi dan tank Merkava IDF mulai terpantau keberadaannya di seputaran Green Hill. Rekoset (peluru nyasar) luncuran mengenai tower pengamatan (OP 14) yang diduduki oleh personel pengamat situasi," ujar Hariyanto.

Setelah serangan terhadap posisi UNIFIL, satu-satunya komentar yang datang dari Israel hanyalah komentar duta besarnya untuk PBB Danny Danon. Dia menyerukan pasukan penjaga perdamaian untuk bergerak lima kilometer ke utara.

Kondisi pasukan TNI yang bertugas sebagai UNIFIL kala diserang militer Zionis Israel (IDF) di Naquora, Lebanon Selatan, Kamis (10/10/2024) pagi waktu setempat. - (Republika.co.id)

“Kami fokus pada perang melawan Hizbullah dan akan terus berkoordinasi dengan UNIFIL, namun rekomendasi kami adalah UNIFIL bergerak lima kilometer ke utara untuk menghindari bahaya ketika pertempuran semakin intensif dan sementara situasi di sepanjang Garis Biru masih tidak stabil akibat agresi Hizbullah,” dia mengatakan.

Kepada Aljazirah, juru bicara UNIFIL Andrea Tenenti menjelaskan bahwa pasukan Israel sebelumnya telah meminta pasukan PBB untuk “bergerak dari beberapa posisi di sepanjang Garis Biru (garis demarkasi antara Israel dan Lebanon), namun kami memutuskan untuk tetap tinggal karena penting bagi PBB. bendera berkibar di Lebanon selatan".

“Menargetkan pasukan penjaga perdamaian adalah pelanggaran yang sangat serius, tidak hanya terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, tetapi juga terhadap hukum humaniter internasional,” kata Tenenti.

Mengenai masa depan misi tersebut, ia menekankan bahwa "jika situasi membuat operasi di Lebanon selatan tidak mungkin dilakukan, maka Dewan Keamanan akan memutuskan bagaimana melanjutkannya". “Saat ini kami tinggal, kami berusaha melakukan segala yang kami bisa untuk memantau dan memberikan bantuan,” tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler