Pemerintah Kota ini Berencana Olah Kotoran Kuda, Begini Penjelasannya

Kotoran kuda dapat diolah menjadi biogas.

Biro Adpim Jabar
Ilustrasi pengolahan biogas.
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Perhubungan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, siap memfasilitasi penghimpunan kotoran kuda untuk diolah menjadi biogas di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kebon Talo, Ampenan.

Baca Juga


Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi, di Mataram, Selasa, mengatakan konsep rencana pengolahan kotoran hewan terutama kotoran kuda menjadi biogas di TPST Kebon Talo dinilai pas karena lokasinya berdekatan dengan pasar tradisional Kebon Roek.

"Kami siap memfasilitasi untuk pembinaan kusir dan menghimpun kotoran kuda di setiap pasar tradisional pada satu titik agar mudah diangkut petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH)," katanya.

Hal tersebut disampaikan menyikapi rencana DLH Kota Mataram yang akan mengolah kotoran hewan menjadi biogas dengan menggunakan alat biodigester di TPST Kebon Talo, bekerja sama dengan pihak ketiga.

Menurut dia, konsep rencana yang disampaikan DLH tersebut bisa menjadi satu solusi efektif terhadap penanganan kotoran kuda yang selama ini sering berceceran di jalan sehingga mengganggu kenyamanan masyarakat.

"Ketika DLH sudah mulai melaksanakan kegiatan pengolahan kotoran hewan menjadi biogas, Dishub juga siap melakukan pembinaan terhadap para kusir," ujarnya.

Dishub akan menetapkan satu lokasi sebagai tempat penampungan kotoran kuda, dan kusir tidak diizinkan meninggalkan pangkalan kalau masih ada kotoran kuda di kantong penampung kotoran kuda.

"Ketika cidomo keluar dari pangkalan, kantong penampungan harus bersih dari kotoran kuda sehingga tidak ada yang tercecer di jalan," katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi sebelumnya mengatakan, untuk meningkatkan produksi biogas, selain kotoran kuda, berbagai kotoran hewan seperti kotoran sapi dan kerbau yang ada di kandang kumpul juga akan diakomodasi.

"Kami akan bekerja sama juga dengan pengelola rumah potong hewan (RPH) untuk mengambil kotoran ternak yang ada di RPH," katanya.

Dalam pengelolaan kotoran hewan menjadi biogas itu, pihaknya akan bekerja sama dengan pihak ketiga. Pada Desember 2024, kelompok kerja rencana pengolahan kotoran hewan menjadi biogas akan diundang ke India untuk diskusi mengubah kotoran sapi menjadi energi alternatif.

Biogas yang dihasilkan dari kotoran hewan, katanya, dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari seperti menjadi alternatif pengganti elpiji hingga kebutuhan listrik.

"Untuk merealisasikan program itu, berbagai persiapan masih kami konsep," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler