Meninggal di Masjid Pertanda Husnul Khatimah? Ini 8 Tanda-Tandanya yang Sahih

Husnul khatimah adalah dambaan setiap Muslim

Republika/Thoudy Badai
Husnul khatimah adalah dambaan setiap Muslim
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO- Meninggal dalam kondisi husnul khatimah adalah dambaan setiap orang. Lantas benerkah wafat saat berada di masjid, adalah pertanda husnul khatimah?

Baca Juga


Syekh Ahmed Khalil, imam dan khatib di Kementerian Wakaf Agama Mesir, mengatakan bahwa meninggal di dalam masjid belum tentu merupakan pertanda keberuntungan, tetapi mungkin saja itu adalah salah satu tanda keberuntungan.

Dia menegaskan husnul khatimah terkait dengan perbuatan dan iman seorang Muslim, bukan tempat di mana ia meninggal.

Khalil menambahkan dalam pernyataan khusus kepada Masrawy, Allah SWT memilihkan husnul khatimah bagi umatnya dengan berbagai cara, dan yang paling penting adalah orang-orang terus melakukan perbuatan baik dan ketaatan dalam kehidupan sehari-hari.

Syekh Ahmed Khalil menekankan bahwa pertobatan yang terus menerus dan berpaling kepada Allah SWT dalam hati, perkataan dan perbuatan adalah kunci untuk mencapai akhir yang baik, dan bahwa Allah lebih penyayang kepada hamba-hamba-Nya daripada mengaitkan akhir yang baik dengan satu tempat atau keadaan tertentu.

Sementara itu, dilansir dari Elbalad, tanda husnul khatimah bisa dilihat dari riwayat kehidupan almarhum saat masih bernyawa. Seberapa besar kebaikannya kepada sesama, seberapa besar sumbang asihnya kepada agama, Tanah Airnya, keluarganya, hingga masyarakatnya. 

Pertama, dalam sebuah riwayat, Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa kesaksian kerabat atau orang-orang di sekitarnya adalah salah satu tanda dari husnul khatimah. Nabi Muhammad ﷺ  bersabda:

فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ خَيْرًا وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ وَمَنْ أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ شَرًّا وَجَبَتْ لَهُ النَّارُ أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللَّهِ فِي الْأَرْضِ أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللَّهِ فِي الْأَرْضِ أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللَّهِ فِي الْأَرْضِ

Artinya: Rasulullah SAW pun bersabda, "Siapa yang telah kalian puji dengan kebaikan, maka telah wajib baginya surga. Dan siapa yang telah kalian cela dengan keburukan, maka telah wajib pula baginya neraka. Kalian adalah syuhada`ullahi (para saksi Allah) di muka bumi, kalian adalah syuhada`ullahi (para saksi Allah) di muka bumi.” (HR Muslim). 

BACA JUGA: Jika Benar-benar Berdiri, Ini Negara 'Islam' Pertama yang Halalkan Alkohol dan Bela Israel

 

Kedua, tanda lainnya dari husnul khatimah adalah bahwa dahi atau keningnya berkeringat. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan para imam pengarang Sunan sebagai berikut: 

 عن بُرَيْدَةَ بن الحصيب رضي الله عنه ، أَنَّهُ كَانَ بِخُرَاسَانَ ، فَعَادَ أَخاً لَهُ وَهُوَ مَرِيضٌ ، فَوَجَدَهُ بِالْمَوْتِ ، وَإِذَا هُوَ يَعْرَقُ جَبِينُهُ فَقَالَ : اللَّهُ أَكْبَرُ ، سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ : " مَوْتُ الْمُؤْمِنِ بِعَرَقِ الْجَبِينِ   

Dari Buraidah bin Hashib RA, dia berada di Khurasan. Lalu, saudaranya kembali kepadanya dalam keadaan sakit sehingga ia sempat menyaksikan kematiannya. Saat saudaranya meninggal dunia, ia melihat keringat keluar dari dahinya, dan berkata, "Allahu Akbar". Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Meninggalnya seorang mukmin ditandai dengan keringat di dahinya." (HR Tirmizi, Nasa'i, dan Ibnu Majah). 

 

Ketiga, meninggal dunia pada malam Jumat atau siang harinya juga merupakan salah satu tanda husnul khatimah seseorang. Tanda ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Umar RA:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رضي الله عنهما ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : " مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلاَّ وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ "

Artinya: “Dia mendengar bahwa Nabi ﷺ bersabda, "Tidaklah seorang Muslim meninggal dunia pada hari Jumat atau malamnya, melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah siksa kubur." (HR Tirmidzi).   

Keempat, mati syahid atau meninggal karena berperang di jalan Allah ﷻ merupakan tanda seseorang tergolong husnul khatimah. Allah ﷻ berfirman:

وَلَا تَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ قُتِلُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمْوَٰتًۢا ۚ بَلْ أَحْيَآءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ 

Artinya: “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” (QS Ali Imran  169). 

Kelima, selain berperang di jalan Allahﷻ, orang yang meninggal karena penyakit menular juga tergolong orang-orang yang husnul khatimah, Nabi  ﷺ bersabda:

الطَّاعُونُ شَهَادَةٌ لِكُلِّ مُسْلِمٍ

Artinya: “Orang yang mati karena penyakit sampar adalah syahid bagi setiap Muslim". (HR Bukhari).

Keenam, sakit lain yang bisa digolongkan membuat seseorang syahid adalah sakit perut. Nabi  ﷺ bersabda:

وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيدٌ

Artinya: “Siapa yang mati karena sakit perut juga syahid,” (HR Muslim).

BACA JUGA: Dampak Fatal Serangan Rudal Iran ke Israel Terbongkar, Total Kerugiannya Fantastis

Ketujuh, meninggal karena tenggelam disebut sebagai tanda orang-orang yang bisa tergolong sebagai syahid. Kesyahidan ini tentunya tergolong sebagai kematian yang baik. Nabi  ﷺ bersabda:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : " الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ : الْمَطْعُونُ ، وَالْمَبْطُونُ ، وَالْغَرِقُ ، وَصَاحِبُ الْهَدْمِ ، وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ 

Artinya: "Para syahid itu ada lima yaitu Yakni disebabkan wabah (al-math'un), sakit perut (al-mabthun), karam atau tenggelam (al-ghariq), tertimpa tanah runtuh (shahibul hadm), dan syahid dalam perang di jalan Allah." (HR Bukhari dan Muslim). 

Kedelapan, kemudian wafatnya seorang ibu hamil juga merupakan mati syahid. Nabi ﷺ bersabda: 

وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهِيدَةٌ 

Artinya: “Seorang wanita yang mati karena hamil adalah syahid.” (HR An-Nasai). 

Sumber: Masrawy,  elbalad 

Infografis Nasihat Ulama tentang Pentingnya Amalan Hati - (Republika.co.id)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler