Cerita Fadli Zon yang Telah Mengenal Prabowo 30 Tahun Usai Pelantikan Presiden

Fadli Zon sebut Prabowo sebagai sosok teguh yang memilih jalan demokrasi.

Havid Al Vizki/RepublikaTV
Presiden RI Prabowo Subianto menyapa masyarakat usai dilantik di Gedung Parlemen.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon tak mampu menyembunyikan kegembiraannya atas pelantikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai presiden ke-8. Fadli mengenang perjalanan dan perjuangan panjang Prabowo hingga akhirnya mampu menjadi orang nomor satu di republik ini.

Baca Juga


"Saya sebagai kader Gerindra sangat senang sekali, baru pertama kali Pak Prabowo akhirnya memenangkan kontestasi ini," ujar Fadli usai menghadiri pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka di Gedung DPR dan MPR, Jakarta, Ahad (20/10/2024).

Fadli mengaku telah mengenal Prabowo sejak 30 tahun lalu. Prabowo, ucap Fadli, merupakan sosok yang teguh memilih jalan demokrasi.

"Setelah berkali-kali berkompetisi di ajang demokrasi, akhirnya memenangkan mandat dari rakyat. Ini hal yang luar biasa, saya menyaksikan sendiri dan berjuang bersama beliau berkali-kali. Bagi saya suasananya sangat mengharukan," ucap Fadli.

Fadli menyampaikan isi pidato merupakan komitmen Prabowo untuk bekerja dan berjuang demi kepentingan bangsa. Fadli menilai pidato Prabowo sangat mencerminkan perintah dari konstitusi Indonesia.

Fadli menyampaikan Prabowo memiliki perhatian terhadap persoalan swasembada pangan dan energi hingga kebocoran anggaran. Menurut Fadli, pembenahan terhadap isu-isu tersebut merupakan cita-cita Prabowo sejak lama.

"Bangsa yang merdeka itu harus bisa memenuhi pangan dan energinya sendiri. Saya kira Pak Prabowo juga memiliki komitmen untuk pemerintahan yang bersih, pemerintahan yang bisa efisien, tidak ada kebocoran, ini yang kita harapkan bersama ke depan," kata Fadli.

Prabowo telah beberapa kali maju dalam pemilihan presiden/wakil presiden. Semua telah ia lakukan sejak 2004, saat itu Prabowo maju sebagai salah satu kandidat bakal calon presiden dalam konvensi Partai Golkar. Namun Prabowo gagal lantara kalah suara dengan Wiranto yang akhirnya diusung oleh Golkar sebagai capres.

Pada 2009, Prabowo yang telah mendirikan Partai Gerindra maju sebagai cawapres mendampingi ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun pasangan Mega-Pro itu kalah dari pasangan SBY-Boediono.

Pada 2014, Prabowo lagi-lagi maju di ajang Pilpres. Ia menggandeng politikus PAN Hatta Rajasa sebagai wakil. Namun ia gagal meraih kemenangan setelah kalah dari pasangan Jokowi-Kalla.

Pada 2019, Prabowo menyatakan maju lagi sebagai capres berpasangan dengan Sandiaga Uno. Namun ia tetap gagal menang usai dikalahkan pasangan Jokowi-Maruf Amin.

Baru pada 2024, Prabowo yang menggandeng Gibran Rakabuming Raka berhasil meraih kemenangan. Prabowo-Gibran unggul satu putaran atas pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud MD.

Sekretaris Gerindra Ahmad Muzani mengatakan hal yang wajar jika banyak orang, terutama kader Gerindra yang terharu menyaksikan pelantikan Prabowo Subianto sebagai presiden. Muzani mengatakan Prabowo telah berjuang cukup panjang hingga akhir menduduki kursi kepemimpinan tertinggi di negeri ini.

"Ya (saya) terharu karena tentu saja ini perjuangan yang panjang. Perjuangan kita sudah lama, yang sudah kita cita-citakan lama sehingga tentu saja ini haru, tapi kita harus jadikan ini momentum untuk mencapai tujuan kemuliaan kita," ujar Muzani usai pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka di Gedung DPR dan MPR, Jakarta, Ahad (20/10/2024).

Muzani yang juga ketua MPR mengaku bersyukur pelaksanaan pelaksanaan sidang paripurna MPR berlangsung lancar dan khidmat. Muzani menyebut hal ini berkat partisipasi seluruh rakyat Indonesia.

Muzani mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyukseskan acara tersebut. Muzani juga meminta maaf atas terganggunya aktivitas perjalananan warga atas pelantikan Prabowo-Gibran.

"Kami mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat Jakarta dan sekitarnya yang terganggu aktivitas dan lalu lintasnya akibat dari acara ini. Kami mohon dimaafkan dan mohon dimaklumi dari kegiatan-kegiatan ini," ucap Muzani.

Muzani meminta publik sabar menunggu kepastian soal jajaran kabinet yang baru. Muzani menyampaikan pengumuman menteri hingga kepala lembaga merupakan hak prerogatif dari Presiden Prabowo.

"Pengumuman nanti malam di Istana, jumlah menterinya berapa, badannya berapa," kata Muzani.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler