Prabowo Lantik Muhadjir Jadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji
Beliau sangat memberikan perhatian sangat khusus berkaitan dengan masalah haji.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto menunjuk mantan menko PMK Muhadjir Effendy menjadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji untuk meminta masukan soal penyelenggaraan ibadah haji di Tanah Air. Muhadjir resmi dilantik bersama dengan enam penasihat khusus lainnya di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Selasa (22/10/2024).
"Penasihat khusus, nanti memberi nasihat. Memang beliau waktu masih sebagai presiden terpilih, beliau sangat memberikan perhatian sangat khusus berkaitan dengan masalah haji di Indonesia ini," kata Muhadjir saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Mantam rektor UMM tersebut mengaku, ia baru diberi tahu soal penunjukannya menjadi Penasihat Khusus bidang Haji pada Selasa pagi, sebelum pelantikan. Sehingga, menurut dia, pemberitahuan informasi itu cukup mendadak.
Muhadjir dinilai mengusai bidang tersebut, karena kementeriannya melingkupi Kementerian Agama yang mengurusi penyelenggaraan haji. Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tersebut mengungkapkan, sudah beberapa kali diminta menghadap Prabowo Subianto saat masih menjadi presiden terpilih untuk memberikan masukan.
Hal itulah yang menjadi pertimbangan Presiden Prabowo untuk menunjuk Muhadjir sebagai salah satu dari tujuh Penasihat Khusus Presiden. Saat masih menjabat sebagai Menko PMK, Muhadjir juga menceritakan, Prabowo pernah memerintahkannya untuk membuat analisis penyelenggaraan haji di Indonesia, termasuk evaluasi dan monitoring.
"Secara keseluruhan penanganan haji sudah bagus, cuma harus diingat bahwa haji itu komponen dari ibadahnya itu hanya 30 persen, yang 70 persen itu adalah akomodasi, transportasi, konsumsi, katering, kemudian juga persoalan administrasi, percepatan-percepatan dan kemudahan yang harus diberikan kepada para jamaah," kata Muhadjir.
Adapun tujuh Penasihat Khusus Presiden yang dilantik Prabowo di Istana Negara pada Selasa, yakni Wiranto sebagai Penasihat Khusus Presiden bidang Politik dan Keamanan; Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Penasihat Khusus bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan; Dudung Abudrachman sebagai Penasihat Khusus Presiden bidang Pertahanan Nasional dan Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan.
Selanjutnya, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro sebagai Penasihat Khusus bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional; Purnomo Yusgiantoro sebagai Penasihat Khusus Presiden Urusan Energi, dan Terawan Agus Putranto sebagai Penasihat Khusus Presiden bidang Kesehatan Nasional.