Rosan: Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Andalkan Investasi dan Ekspor

Porsi investasi dalam pertumbuhan ekonomi baru 24-25 persen.

BKPM
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani menegaskan kinerja realisasi investasi pada triwulan III 2024 sangat dipengaruhi oleh kebijakan hilirisasi yang dijalankan secara konsisten oleh pemerintah.
Rep: Frederikus Bata   Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, 

Rosan: Dunia Usaha Memiliki Peran Lebih dari 80 Persen Menuju Tercapainya Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Baca Juga


13 jam lalu | Frederikus dominggus bata | Ekonomi | 2409 Karakter

JAKARTA -- Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani berbicara tentang target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto di Acara Kadin Indonesia, di Jakarta, Rabu (23/10/2024).

Seperti diketahui Prabowo menginginkan pertumbuhan ekonomi negara ini 8 persen dalam lima tahun ke depan.

Ia sering menguatarakan hal itu di berbagai kesempatan. Terakhir dalam pidato kenegaraan pertamanya, ia kembali menekankan akan ekonomi yang berdaulat. Di depan para pengusaha, Rosan kembali menyinggung target Presiden.

"Target pertumbuhan perekonomian Indonesia yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Prabowo dalam lima tahun ke depan adalah 8 persen. Tentunya sebagian besar, lebih dari 80 persen perannya ada di dunia usaha," kata sosok yang juga bertugas sebagai Ketua Dewan Kehormatan Kadin Indonesia itu, di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (23/10/2024).

Di situlah Kadin diharapkan bermanuver. Sehingga tidak hanya menunggu pemerintah. Menurut Rosan, dari Kadin Pusat, Provinsi, sampai Kabupaten/Kota akan memainkan peran-peran penting.

"Karena kuenya ini akan terus berkembang, kuenya ini akan terus tumbuh,"

Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5 persen. Targetnya ada kenaikan. Harapan utamanya dari pertumbuhan investasi.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini, didominasi oleh domestic consumption sekitar 53-54 persen. Lalu investasi, kurang lebih 24-25 persen. Sisanya government spending, 7-8 persen, dan sebagainya.

"Dan kalau kita lihat untuk menunjung pertumbuhan ekonomi kita menuju 8 persen itu, saat ini boleh dibilang ada dua. Satu investasi, kedua adalah dari ekspor. Oleh sebab itu, tema kita dari Kementerian Investasi adalah bagaimana kita menarik investasi yang berkelanjutan dan berkesinambungan," ujar Rosan.

Ia optimistis apa yang ditargetkan Presiden dapat terealisasi. Ia baru saja bertemu pemerintah dan beberapa perusahaan Singapura. Negara tetangga itu melihat tidak ada sesuatu yang bisa mencegah Indonesia menuju tercapainya pertumbuhan ekonomi 8 persen.

"Tetapi memang untuk kita menuju ke arah itu, kita harus mengakselerasi banyak kebijakan kita. Kita harus mereformasi banyak policy dan regulasi kita," ujar Rosan.

Ia berharap bukan hanya pemerintah yang optimis. Dunia usaha, akademisi, dan lain-lain perlu berada di jalur yang sama. 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler