Israel Asia Center Rilis Program Israel-Indonesia Futures, Berikut Penjelasannya

Tujuan program tersebut untuk membangun kemitraan masa depan kedua negara.

Tangkapan layar
Israel-Asia Center
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Lembaga non-profit asal Israel, Israel Asia Center merilis program Israel-Indonesia Futures yang disebut akan dihelat pada 5 Januari-4 Mei 2025. Dikutip dari laman israel asia center, program yang akan diselenggarakan secara daring tersebut akan mempertemukan para pemimpin lintas sektoral yang baru muncul dan mapan dari Israel dan Indonesia.

Baca Juga


Tujuannya, untuk membangun kemitraan dan menavigasi serta membentuk masa depan antara kedua negara ini – meskipun tidak ada hubungan diplomatik.

Dalam penjelasannya, lembaga yang bermarkas di Yerussalem itu mengklaim, proses normalisasi antara Indonesia dengan Israel akan berjalan seiring dengan proses normalisasi dengan Arab Saudi. Meski demikian, proses tersebut yang berlangsung seiring dengan ditekennya perjanjian Abraham Accord, kemudian tersendat  setelah adanya serangan 7 Oktober. Laman tersebut mengklaim proses normalisasi masih berlangsung secara bertahap.

“Sampai pembicaraan itu terjadi, fokus kami tetap pada pembinaan dialog dan pembangunan jembatan antara warga Israel dan Indonesia. Melalui keterlibatan aktif antarmasyarakat, kami telah melihat bagaimana kemajuan yang signifikan dapat dicapai. Dengan melanjutkan kegiatan kerja sama kami, kami bermaksud untuk memperluas landasan yang telah diletakkan menuju masa depan bersama di mana saling pengertian dan pembangunan kemitraan antara Israel dan Indonesia dapat berkembang,”tulis Israel Asia Center lewat laman resminya.

Lembaga yang dinahkodai Ariel Berry tersebut juga menjelaskan, program Israel-Indonesia Futures adalah program daring dinamis yang mempertemukan para pemimpin lintas sektoral yang baru muncul dan mapan dari Israel dan Indonesia. Tujuannya, untuk membangun kemitraan dan menavigasi serta membentuk masa depan antara kedua negara ini – meskipun tidak ada hubungan diplomatik diantara kedua negara.

Program ini diklaim akan membawa peserta dalam perjalanan yang membuka mata dan transformatif, menemukan potensi yang belum dimanfaatkan antara Israel (negara Start-Up' dan satu-satunya negara Yahudi di dunia) dan Indonesia (yang diharapkan menjadi ekonomi terbesar ke-5 di dunia pada tahun 2030 dan negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia).

 

Bagi peserta Indonesia yang mengikuti program ini, maka mereka akan menyoroti sejarah, politik, ekonomi, budaya, bahasa Israel, konflik, dan kemunculan negara tersebut sebagai pusat teknologi dan inovasi global.

Bagi peserta Israel, ini adalah kesempatan unik untuk menemukan ekonomi terbesar di Asia Tenggara – pasar dengan 280 juta orang, untuk menjelajahi sejarah, politik, ekonomi, tantangan, dan keberhasilan raksasa Asia Tenggara ini, mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang budaya dan kompleksitas negara tersebut.

Mereka juga akan mendapat pemahaman yang lebih baik tentang tren yang akan membawanya menjadi ekonomi terbesar ke-5 di dunia pada tahun 2030.

Laman tersebut mengungkapkan, peserta program akan terlibat dalam dialog  dengan orang-orang yang jarang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari, untuk lebih memahami negara dan budaya masing-masing. Dengan demikian, terjadi potensi yang belum dimanfaatkan yang ada di antara kedua negara ini.

"Dan bekerja sama untuk mengembangkan inisiatif pembangunan jembatan antara kedua negara – sambil menjalin persahabatan tingkat rekan sejawat dan kemitraan tingkat tinggi seumur hidup."

Laman itu juga memberi catatan penting tentang kerahasiaan mengingat sensitifnya hubungan antara kedua negara. 

"Kami memahami kepekaan hubungan antara Israel dan Indonesia. Oleh karena itu, tidak ada nama peserta program, pembicara, mitra, atau pendukung yang dipublikasikan tanpa izin tertulis dari mereka. Rincian lebih lanjut tentang hal ini dapat ditemukan di halaman Tanya Jawab kami,"ujar laman tersebut.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler