Menteri Baru, Kemendikdasmen Terus Geber Tiga Kompetensi Fundamental
Sekolah dinilai dapat bertransformasi melalui kepemimpinan efektif dan kolaboratif.
ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Rep: Rizky Suryarandika Red: A.Syalaby Ichsan
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meningkatkan mutu pendidikan Indonesia dengan membangun kompetensi dan karakter sesuai nilai Pancasila. Kemendikdasmen mendorong sekolah dapat bertransformasi melalui kepemimpinan yang efektif dan kolaboratif.
Baca Juga
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikdasmen, Praptono mengatakan peningkatan satuan pendidikan akan terus dilakukan hingga mencapai tiga kompetensi fundamental, yaitu literasi, numerasi, dan karakter.
"Kita mesti harus tetap komitmen dengan keinginan kita bahwa pusat dari layanan pendidikan kita ini adalah dalam rangka untuk meningkatkan capaian hasil belajar anak-anak kita yang ditandai dengan peningkatan di tiga kompetensi fundamental, yaitu literasi, numerasi, dan karakter," kata Praptono dalam keterangan pers pada Sabtu (26/10/2024).
Praptono menambahkan dalam hal ini, kepala sekolah sangat berperan penting sebagai seorang pemimpin pembelajaran, menjadi problem solving persoalan pedagogi serta pemecah persoalan yang dihadapi oleh para guru.
Kepala SMPN Sawendi di Kabupaten Supiori, Provinsi Papua, Yulianingsih, menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan melalui pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah, penguatan budaya positif, serta pengembangan sumber daya manusia bagi para guru. Hal ini bertujuan agar setiap kegiatan dapat meningkatkan kompetensi mereka secara berkelanjutan.
“Sebagai Kepala Sekolah di daerah 3T, saya ingin memastikan kesetaraan pendidikan di SMP Negeri Sawendi. Meskipun akses terbatas, saya bertekad agar semua siswa mendapatkan kesempatan yang sama dengan sekolah lain. Saya juga melakukan berbagai refleksi pelayanan untuk mencapai tujuan ini,” ujar Yulianingsih.
I Ketut Budiarsa selaku Pengawas Sekolah dari Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Denpasar, Provinsi Bali, menekankan pentingnya peran sebagai teman belajar bagi guru dan kepala sekolah.
“Kami berfungsi sebagai rekan belajar, menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan baik. Dengan pendekatan ini, kami berharap dapat memperoleh kepercayaan dengan lebih banyak mendengarkan siswa,” ujar I Ketut.
Ketut juga menyampaikan pentingnya mengajak partisipasi orang tua, masyarakat sekitar, dan dunia industri untuk berkolaborasi dalam membangun sekolah-sekolah agar dapat berkembang.
Terdapat empat tahapan dalam siklus peningkatan kualitas layanan satuan pendidikan, yaitu identifikasi, refleksi, benahi perencanaan, dan benahi implementasi.
Pada tahap identifikasi, Kepala Sekolah dapat mengumpulkan dan memahami data kondisi layanan sekolah. Tahap refleksi, Kepala Sekolah menetapkan prioritas perbaikan layanan yang paling menjadi kebutuhan, lalu tahap benahi perencanaan,Kepala Sekolah mulai merencanakan kebutuhan yang menjadi prioritas, sedangkan tahap benahi implementasi, Kepala Sekolah mengimplementasikan dan mengevaluasi hasil perbaikan tersebut secara berkala.
Dalam upaya mewujudkan transformasi pendidikan yang berkualitas, pentingnya peran kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran dan kolaborasi antara semua pihak di sekolah menjadi kunci. Dengan fokus pada pengembangan kompetensi fundamental, yaitu literasi, numerasi, dan karakter, serta pelaksanaan aksi nyata, diharapkan setiap siswa dapat meraih kesempatan yang sama, meskipun di daerah terpencil sekalipun.
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler