Ulama Lebak Sebut Bangga Santri Jadi Presiden dan Wakil Presiden
Santri banyak berkontribusi membangun negeri.
REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Ulama kharismatik Kabupaten Lebak KH Hasan Basri menyebutkan bangga santri menjadi presiden, seperti KH Abdurrahman Wahid (Gusdur) dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.
"Kita berharap ke depan santri bisa bersaing di era globalisasi dan mampu berdzikir serta berpikir untuk kemajuan bangsa," kata KH Hasan saat Peringatan Hari Santri Nasional di Lebak, Selasa.
Selama ini, prestasi yang diraih santri luar biasa dan diibaratkan mutiara yang bermanfaat untuk masyarakat dan negara demi kemajuan bangsa.
Prestasi santri yang ditorehkan oleh KH Abdurrahman sebagai presiden keempat dan KH Amin Ma'ruf wakil presiden.
"Itu merupakan bukti nyata seorang santri mampu memimpin bangsa," kata dia yang juga Ketua Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hidayah Rangkasbitung.
Menurut dia, keberhasilan prestasi santri tersebut tentu lebih memacu dan memotivasi bagi santri untuk berkiprah dan berpartisipasi dalam kemajuan bangsa dan negara.
Selain itu juga posisi santri kini banyak yang berhasil menduduki jabatan, seperti politisi, pejabat eksekutif, menteri, ASN, TNI, Polri, jaksa, pengusaha, akademisi, ulama dan lainnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap ke depannya santri bisa berdzikir dengan nilai-nilai pendidikan agama Islam dan ilmu umum lainnya dengan berpikir serta berinovasi dalam kemaslahatan bangsa.
Bahkan, perjuangan ulama dan santri cukup besar untuk meraih kemerdekaan RI sebelum lahir TNI.
"Kita bangga santri meraih prestasi hingga menjadi kepala negara dan wakilnya sehingga santri bangga dan tidak malu lagi," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan pihaknya juga mengapresiasi era Pemerintahan Joko Widodo yang mencetuskan Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober sehingga perhatian besar bagi santri.
Pihaknya juga berharap pemerintah terus memperhatikan bantuan alokasi sarana dan prasarana pondok pesantren sebagai tempat santri menimba ilmu agama maupun ilmu umum lainnya.
Selama ini, kata dia, banyak pondok pesantren, termasuk di Kabupaten Lebak yang dikelola masyarakat dalam kondisi memprihatinkan dengan bangunan yang tidak layak.
"Kami berharap pemerintah lebih memperhatikan kondisi bangunan ponpes agar santri - santri itu lebih berperan untuk kemajuan dan kemanfaatan bagi bangsa," katanya.
Kepala Kanwil Kemenag Banten Nanang Fatchurochman mengatakan peringatan Hari Santri Nasional merupakan bentuk apresiasi dan peringatan kontribusi para santri ponpes dalam menumbuhkan nasionalisme hingga berjuang untuk meraih kemerdekaan Republik Indonesia.
Ia berpesan agar para santri dapat memaknai hal tersebut dengan berkontribusi mencapai cita-cita bangsa, dan menangkal paham-paham radikalisme yang dapat memecah belah kesatuan.
"Kita ingin agar santri dapat menjadi tauladan yang baik dan terus meningkatkan kualitas diri dengan turut berkontribusi dalam kemajuan dan pembangunan bangsa," kata Nanang.