Hashim Djojohadikusumo Jadi Ketua Delegasi RI untuk COP29 di Baku
Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-29 (COP29) di Baku, Azerbaijan pada November 2024.
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined variable: part
Filename: amp/berita_amp.php
Line Number: 67
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined index: serial
Filename: amp/berita_amp.php
Line Number: 82
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined variable: search
Filename: helpers/all_helper.php
Line Number: 2070
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hashim Sujono Djojohadikusumo ditunjuk menjadi ketua delegasi Republik Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-29 (COP29) di Baku, Azerbaijan pada November 2024. Delegasi Indonesia akan mengusung beberapa tema diplomasi iklim di acara tersebut.
"Saya telah ditunjuk oleh Bapak Presiden sebagai utusan khusus beliau, Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia pada Konferensi COP29 ini," kata Hashim ketika ditemui usai rapat persiapan COP29 yang dilaksanakan di kantor Kementerian Lingkungan Hidu, Jakarta Pusat pada Selasa (29/10/2024).
Selain sebagai ketua delegasi RI, Hashim juga ditetapkan menjadi utusan khusus untuk energi dan lingkungan hidup (Special Envoy for Energy and Environment) oleh Presiden Prabowo Subianto. Adapun Hashim adalah kakak dari Presiden Prabowo.
Dengan diadakan rapat tersebut, Hashim mengatakan, para delegasi akan mematangkan diplomasi yang diusung oleh Indonesia untuk memastikan tujuan yang ditargetkan nanti akan tercapai. "Saya kira semakin matang, semakin kita bikin masak-masak ya dan saya optimistis tujuan dari Pemerintah Indonesia akan tercapai," tutur Hashim.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, Indonesia akan memaparkan capaian penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dalam perhelatan yang dimulai pada 11 November 2024 tersebut. Selain itu, Indonesia juga akan memacu penurunan emisi di semua sektor.
Delegasi RI juga akan membahas terkait perdagangan karbon yang dijajaki dalam diplomasi bilateral dengan sejumlah negara. Hanif memastikan, Indonesia akan menyampaikan segala capaian yang sudah berhasil dilakukan, sesuai dengan target yang ditetapkan dalam dokumen iklim Nationally Determined Contribution milik Indonesia.
Berdasarkan dokumen Enhanced NDC pengurangan emisi Indonesia sampai 2030 ditargetkan sebesar 31,89 persen dengan upaya sendiri. Angka itu dapat ditingkatkan hingga 43,2 persen apabila mendapatkan dukungan internasional.