Tafsir Surah Maryam: Malaikat Jibril Temui Maryam yang Sedang Menyendiri di Palestina

Maryam binti Imran bertemu malaikat Jibril yang mengabarkan tentang Nabi Isa.

Onislam.net
Mualaf asal New York Elizabeth Stewart wajahnya sering disebut mirip Siti Maryam.
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, Baitul Maqdis atau Baitul Muqaddas adalah sebutan bagi kawasan kota suci Al Quds atau Yerusalem di Palestina yang di dalamnya terdapat Masjid Al Aqsa. Di sekitar kawasan itu, ibunda nabi Isa Alaihissalam, yakni Maryam binti Imran bertemu malaikat Jibril yang mengabarkan padanya bahwa Allah menganugerahkan padanya seorang anak yang akan menjadi nabi.

Baca Juga


Allah SWT berfirman dalam surat Maryam:

وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ مَرْيَمَ إِذِ انْتَبَذَتْ مِنْ أَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا

Artinya: Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Alquran, yaitu ketika ia menyendiri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur (QS Maryam ayat 16). 

Para mufasir berpendapat bahwa bersandingnya kata udzkur dengan Al kitab (Alquran) menjadi sebuah penegasan bahwa  manusia harus ingat di dalam Alquran itu terdapat kisah-kisah tentang Maryam. Nabi Muhammad diperintahkan untuk menceritakan tentang kisahnya Maryam yang ada dalam Alquran. 

Pada ayat tersebut dijelaskan Maryam pernah menyendiri, tidak bertemu keluarganya dan kaumnya. Ia menempati sebuah tempat di timur Baitul Muqaddas. Di tempat itu, ia berkonsentrasi beribadah kepada Allah SWT. Dia pun menutup sela-selanya agar tidak terlihat orang lain.

Penghalang yang dimaksud bisa bersifat materil seperti dinding, kain dan lainnya atau bisa juga bermakna lainnya atau non materil. Tujuannya agar menjaga jarak dengan kaum dan keluarganya.

 

 

Ada pendapat yang menyebutkan menyendirinya Maryam itu karena tengah dalam kondisi haid. Sebelum Islam datang, perempuan yang haid itu harus berpisah sementara tempat tinggal dengan keluarganya. Hal ini juga berlaku pada tradisi kaum Yahudi. Tetapi pendapat lainnya berkata bahwa menyendirinya Maryam itu semata-mata karena ingin mendekatkan diri pada Allah yang dikenal dengan uzlah atau Khalawat. 

Terkait posisi tempat menyendirinya Maryam ada pendapat bahwa arah Timur Baitul Muqadas dipilih karena adalah arah terbitnya matahari setiap hari. Itu bermakna kesucian dan kecemerlangan. 

فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُونِهِمْ حِجَابًا فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا

Artinya: maka ia membuat penghalang (yang melindunginya) dari orang-orang. Lalu (dalam keadaan itu) Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. (QS Maryam ayat 17)

Pada ayat ini, Maryam membuat hijab atau penghalang agar orang-orang tidak bisa melihatnya. Tujuannya agar konsentrasi beribadah kepada Allah dan tidak terlihat, dan terpengaruh oleh orang lain. Dalam kondisi tersebut Allah mengutus malaikat yang mewujud manusia yang sempurna. 

Ada pendapat yang menyebutkan bahwa roh yang dimaksud dalam ayat itu adalah roh Nabi Isa Alaihi salam yang kelak menjadi anaknya. Dalinya bahwa Allah menciptakan terlebih dulu roh dari jasad. Namun pendapat yang kuat di kalangan mufasir yang dimaksud roh disitu adalah malaikat Jibril yang menjelma manusia. 

Malaikat Jibril mendatangi Maryam di tempat tersebut dalam situasi kondisinya itu menjelma menjadi manusia yang gagah, bersih. Ketika Maryam bertemu dengan malaikat Jibril yang menjelma menjadi manusia, Maryam pun berdoa.

قَالَتْ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَٰنِ مِنْكَ إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا

Artinya: Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa," (QS Maryam ayat 19).

Inilah doa yang dipanjatkan oleh Sayyidati Maryam ketika bertemu Jibril. Sebab, Maryam khawatir karena didatangi seseorang yang gagah dan bersih. Karena itu Maryam memohon perlindungan dari Allah Yang Maha Rahman dari sosok yang datang tersebut.

Ini pertanda bahwa Maryam itu adalah orang suci, orang yang baik dan terjaga kehormatannya serta mempunyai kekokohan dalam menjaga agamanya. Lalu malaikat Jibril menenangkan Maryam dan memberinya kabar gembira.

قَالَ إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَامًا زَكِيًّا

Artinya: Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberitakan karunia Allah padamu tentang akan lahir dari rahimmu seorang anak laki-laki yang suci."

Bahwa karunia itu dari Allah melalui perantaraan Jibril. Yakni seorang anak yang suci yang kelak menjadi nabi yakni Isa Alaihi Salam.

 

 

 

sumber : Pusat Data Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler