Bank Mandiri Fokus Penguatan Bisnis Berkelanjutan

Portofolio berkelanjutan Bank Mandiri telah tumbuh sebesar 12,8 persen.

Dok Republika
Logo Bank Mandiri. Bank Mandiri terus meningkatkan portofolio berkelanjutan.
Rep: Dian Fath Risalah Red: Satria K Yudha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsistensi Bank Mandiri dalam mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan terus diwujudkan lewat penerapan prinsip Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola) atau ESG. Hal ini terwujud melalui peningkatan yang konsisten dalam portofolio berkelanjutan. 


Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan, hingga September 2024, total portofolio berkelanjutan Bank Mandiri telah tumbuh sebesar 12,8 persen atau mencapai Rp 285 triliun jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, komposisi portofolio hijau tumbuh signifikan 16,4 persen (yoy) menjadi Rp 142 triliun. 

Sementara itu, kontribusi dari sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) terhadap portofolio tersebut telah mencapai sebesar Rp 10 triliun dengan tren peningkatan setiap tahunnya. “Ke depannya, kami akan terus meningkatkan layanan ESG kami, khususnya pada instrumen keuangan berkelanjutan seperti Sustainability-Linked Loan, Green Loan, Corporate-in-Transition Financing, dan Social Loan di berbagai sektor,” kata Darmawan dalam Paparan Kinerja Keuangan Kuartal III 2024 Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (30/10/2024).

Dia mengatakan, Bank Mandiri fokus pada pengembangan bisnis berkelanjutan di sektor potensial seperti pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) Hayati dan penggunaan lahan berkelanjutan, transportasi ramah lingkungan, energi terbarukan hingga pengelolaan limbah.

Pada kuartal III 2024 realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai 20,8 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 1.590 triliun. Pertumbuhan ini antara lain ditopang oleh kredit segmen wholesale yang merupakan core business Bank Mandiri. Capaian tersebut diikuti dengan kualitas aset yang terjaga dan semakin membaik, tercermin secara bank-only rasio kredit bermasalah atau rasio NPL Bank Mandiri sebesar 0,97 persen atau menurun 39 basis poin (bps) secara tahunan.

Terbukti, hingga akhir September 2024 Bank Mandiri membukukan pertumbuhan kredit di seluruh segmen. Adapun, pertumbuhan terbesar masih ditopang oleh kredit segmen korporasi yang mencatat pertumbuhan 29,4 persen (yoy) menjadi Rp 581 triliun di akhir kuartal III 2024. Tak hanya itu, pertumbuhan kredit Bank Mandiri juga ikut didorong oleh segmen mikro produktif dan SME yang masing-masing tumbuh 13,04 persen dan 13,7 persen secara tahunan di akhir September 2024. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler