Kronologi Tenggelamnya Anak Drummer Matta Band: Lagi Renang, Tiba-Tiba Ada Ombak Besar

Anak drummer Matta Band, Kaisar Akira Ayman, sedang mengikuti tur sekolah.

Dok. Instagram/@bachman.jr
Drummer Matta Band Yadi Bachman alias Wox bersama sang istri Joyce Hermawan di dalam ambulans mendampingi jasad putra mereka, Kaisar Akira Ayman. Jasad Kaisar ditemukan setelah tenggelam di Pantai Kelingking, Nusa Penida, Bali, Rabu (30/10/2024).
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Basarnas Bali mengungkap kronologi yang menyebabkan meninggalnya Kaisar Akira Ayman (17 tahun), anak dari Yadi Bachman drummer Matta Band, karena tenggelam di Kelingking Beach, Bali. Menurut Kepala Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya, insiden ini berawal ketika korban dan delapan teman sekolahnya berenang di pinggir laut.

Baca Juga


Kemudian, ombak besar tiba-tiba datang dan menggulung mereka. I Nyoman mengatakan teman-teman korban berhasil menyelamatkan diri, sementara Kaisar terbawa arus laut.

“Peristiwa itu terjadi pada Rabu, 30 Oktober, diperkirakan terjadi sekitar pukul 10.00 WITA. Musibah berawal ketika mereka mandi bersama dengan temannya berjumlah delapan orang. Tiba-tiba ombak besar datang dan menggulung mereka. Teman lainnya berhasil menyelamatkan diri, sedangkan korban hilang terbawa arus,” kata I Nyoman saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (1/11/2024).

I Nyoman mengatakan tim Basarnas langsung bergegas melakukan pencarian, begitu mendapat laporan mengenai tenggelamnya korban. Korban kemudian ditemukan pada Kamis (31/10/2024) pagi dalam kondisi sudah meninggal dunia.

Menurut I Nyoman, korban Kaisar dan teman-temannya berlibur ke Bali dalam rangka edu tour bersama rombongan sekolah. Bahkan menurut keterangan I Nyoman, tur tersebut juga didampingi oleh guru.

 

“Menurut laporan tim kami, korban ini memang liburan ke Bali karena tur sekolah ya. Bersama rombongan pelajar lain dan didampingi pihak sekolah,” jelas I Nyoman.

Dia menyampaikan bahwa area Kelingking Beach termasuk salah satu pantai berbahaya dan rawan karena memiliki arus yang kuat dan ombak besar, serta mengarah langsung ke Samudera Hindia. Karena itu, wisatawan telah dilarang berenang di pantai ini. Menurut I Nyoman, petugas juga telah memasang papan peringatan terkait hal itu.

“Di situ memang rawan, jadi jangan mandi di sana. Memang pemandangannya bagus, pasirnya putih, tapi bahaya kalau berenang. Dan memang sudah dilarang juga, karena itu langsung mengarah ke laut lepas,” kata I Nyoman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler