PBB tak lihat Sinyal Perundingan antara Hizbullah dan Israel

Israel disebut aktif bernegosiasi untuk gencatan senjata dengan Lebanon,

AP Photo/Hussein Malla
Asap mengepul dari serangan udara Israel di Dahiyeh, pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Rabu, 16 Oktober 2024.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID,  JENEWA -- Juru bicara kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) Jens Laerke pada Jumat (1/11) mengatakan belum ada sinyal berlangsungnya perundingan antara kelompok Hizbullah, Lebanon dan Israel. Kendati begiu, PBB menyadari adanya proses politik tertentu.

Baca Juga


"Jawaban singkatnya adalah tidak, tetapi itu bukan berarti tidak ada tanda-tanda. Ini karena kami tidak dapat melacak dan melihatnya secara sistematis ... Kami tahu bahwa ada proses politik yang berlangsung secara bersamaan. Tentu saja kami ingin hal itu terjadi karena pada akhirnya, kami ingin konflik ini berakhir," kata Laerke dalam konferensi pers di Jenewa ketika ditanya apakah ada upaya negosiasi.

Portal berita Ynet melaporkan awal pekan ini, mengutip pejabat tinggi Israel, bahwa Israel aktif bernegosiasi untuk gencatan senjata dengan Lebanon, dengan partisipasi Amerika Serikat (AS). Mereka juga tertarik agar Rusia memainkan peran khusus dalam memastikan kepatuhan terhadap kesepakatan tersebut di masa depan.

Sejak 1 Oktober Israel melakukan operasi darat melawan pasukan Hizbullah di Lebanon selatan seraya terus meluncurkan serangan udara.

Kendati mengalami kerugian, Hizbullah terus memerangi pasukan Israel di darat dan meluncurkan roket yang menerobos perbatasan.

Israel mengeklaim bahwa tujuan utama mereka yakni menciptakan kondisi untuk mengembalikan 60.000 warga yang menyelamatkan diri dari penembakan di wilayah utara.

 

sumber : Sputnik/Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler