Ini yang akan Dilakukan Jet-Jet Tempur TNI AU Saat IKN Diserang
Tonny menegaskan TNI AU perlu mengantisipasi potensi kerawanan IKN.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono menyampaikan TNI AU sudah memetakan kerawanan terhadap Ibu Kota Nusantara (IKN). TNI AU pun berupaya menangkal ancaman itu lewat latihan pengamanan IKN.
Hal itu disampaikan Tonny saat upacara pembukaan Angkasa Yudha pada Senin (4/11/2024) di Mabesau. Dalam latihan Angkasa Yudha ini akan digelar skenario pengamanan IKN.
"Ini adalah antisipasi angkatan udara terhadap perpindahan IKN, kita akan melihat, menguji juga doktrin-doktrin yang ada terkait dengan adanya kepindahan IKN. Baik dari segi pertahanan, baik dari segi keamanan, ancaman-ancaman yang ada di sekitar IKN, itu fokus kita," kata Tonny dalam kesempatan itu.
Tonny menegaskan TNI AU perlu mengantisipasi potensi kerawanan IKN. Apalagi IKN akan menjadi pusat pemerintahan Indonesia.
"Karena kita yakin pemerintahan ke depan lokasinya juga akan berada di IKN, sehingga angkatan udara perlu antisipasi hal-hal itu," ujar Tonny.
Tonny menyampaikan potensi ancaman terhadap IKN. Ancaman ini dapat berasal dari darat karena letak IKN berbatasan darat dengan negara tetangga.
"Jadi, memang IKN kita tahu sendiri bahwa berada di tengah Indonesia dan lokasinya juga berada tak jauh di perbatasan dengan negara sahabat. Kemudian, kerawanan-kerawanan itu muncul karena dekatnya dengan ancaman yang akan datang terutama dengan border atau batas wilayah," ujar Tonny.
TNI AU juga memetakan IKN dapat terancam dari wilayah laut. Sehingga latihan ini akan fokus menghadapi ancaman semacam itu. "Kemudian ada ancaman dari alur laut yang setiap saat pelayaran bisa dilaksanakan disitu," ujar Tonny.
Diketahui, latihan Angkasa Yudha bakal melibatkan 2.500 personel dan 56 unit pesawat. TNI AU sekaligus menguji alutsista, radar, dan kendaraan taktis dalam latihan tersebut. Adapun penyelenggaraan latihan itu berlangsung dari 8 sampai dengan 29 November 2024.