Viral Video Marah-marah Calon Bupati Indramayu Petahana ke Warganya, Ini Penjelasan Nina
Terkait kejadian tersebut, Nina sudah menghubungi kapolres, dandim dan ketua Bawaslu
REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU-- Video Calon Bupati Indramayu petahana nomor urut tiga, Nina Agustina, yang marah-marah kepada warga, viral di media sosial dan menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat Indramayu.
Kejadian itu terjadi di Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, saat Nina dalam perjalanan untuk melakukan kampanye di Desa Tegal Taman, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jumat (1/11/2024).
Dalam video yang beredar, Nina yang saat ini sedang menjalani cuti sebagai Bupati Indramayu periode 2021-2026, terlihat berusaha melerai sejumlah relawannya yang hendak menyerang seorang warga. ‘’Gak usah, ini urusan saya. Mundur,’’ perintah Nina kepada relawannya.
Nina kemudian terlihat marah-marah kepada warga tersebut. Dia merasa dihadang oleh warga saat melintas di lokasi itu. ‘’Kalau anda merasa susah sama saya sebagai bupati, saya yang tanggung jawab. Anda warga saya ya,’’ kata Nina dengan nada tinggi.
‘’Kamu KTP-nya mana? Saya anaknya Da’i Bachtiar. Saya membangun Indramayu dengan baik. Kenapa kamu mencegat saya? Semuanya tadi (mengacungkan jari) dua-dua begini, ngapain?,’’ kata Nina dengan suara lantang.
Nina menuding mereka sebagai pendukung cabup Lucky Hakim yang sengaja menghadangnya. Dalam video itu juga Nina terlihat berulangkali meminta warga tersebut untuk menyerahkan KTP-nya. Dia pun menyatakan akan membawa warga itu ke polsek.
Dalam potongan video yang lain, sebelum insiden itu terjadi, terlihat rombongan mobil Nina melintas di lokasi tersebut dengan dikawal oleh mobil Patwal. Sedangkan sejumlah warga berdiri di pinggir jalan dan meneriakkan nomor urut paslon lain. Saat itulah mobil Nina dan rombongannya terlihat berhenti.
Penjelasan Nina Agustina
Terpisah, Nina Agustina pun memberikan penjelasan mengenai peristiwa tersebut. Dia mengatakan, kejadian tersebut bukan yang pertama kali. Di sejumlah lokasi, tiba-tiba ada warga yang melintas di depan kendaraannya yang sedang melaju sambil meneriakkan nomor urut paslon lain. ‘’Ini kayaknya (kejadian) yang keempat ya,’’ ucap Nina, akhir pekan kemarin.
Saat itu, Nina mengaku usai berkegiatan dan hendak mencari masjid untuk sholat Ashar. Dia kemudian melihat ada sejumlah motor berjajar, dengan seragam kaos warna putih. ‘’Yang saya tahu pasti bukan kaos saya. Dan karena memang dari jauh udah kelihatan,’’ kata Nina.
Nina mengaku khawatir warga yang meneriakkan nomor urut paslon lain tersebut tiba-tiba akan menabrakkan diri ke mobilnya. Karena itu, dia memerintahkan mobilnya berhenti. ‘’Saya turun. Ini harus kasih pelajaran. Saya pengen tahu siapa ini. Saya bilang, ini maksudnya apa dua-dua? Emang ada yang kampanye di sini?,’’ kata Nina.
Nina mengatakan, pada warga tersebut ia memang mengaku sebagai anak dari Da’i Bachtiar (mantan kapolri).
‘’Ya memang satu, saya anaknya Da’I Bachtiar. Yang kedua, saya juga bukan orang yang seenaknya. Saya masih Bupati Indramayu. SK saya sampai 2026 masih Bupati Indramayu. Tanggal 25 November saya masuk lagi, kerja lagi menjadi Bupati Indramayu. Sampai nanti pelantikan. Di bulan Februari 2025, Insya Allah,’’ papar Nina.
Nina mengaku bereaksi seperti itu karena tidak mau terjadi hal yang tak diinginkan atau masyarakat terprovokasi. ‘’Dan yang paling mengerikan buat saya adalah apa? Jika mereka (pendukung) dua-dua itu langsung menabrakkan dirinya di mobil saya. Saya bisa diskualifikasi dan saya bisa diperiksa,’’ kata Nina.
Nina pun mempertanyakan sosok dibalik kejadian yang dialaminya. ‘’Siapa yang menunggangi seperti ini? Mohon maaf buat paslon dua, khususnya Lucky Hakim, mantan Wakil Bupati saya. Saya tegas di sini. Saya pernah ajak bicara Anda. Bagaimana untuk pemerintahan ini yuk kita bekerja sama dengan baik. Saya sampaikan begitu. Tapi Anda tidak mau dan Anda bilang bahwa siap untuk berjalan sendiri-sendiri saja. Saya tidak tahu maksud Anda untuk mundur. Jika Anda punya masalah pribadi, ayo sama-sama selesaikan ketemu sama saya,’’ papar Nina.
Terkait kejadian tersebut, Nina mengaku sudah menghubungi kapolres, dandim dan ketua Bawaslu Kabupaten Indramayu. Dia menyerahkan kasus tersebut kepada pihak berwajib dan Bawaslu untuk diproses selanjutnya.
Nina juga mengajak kepada semua pihak untuk menjalani tahapan Pilkada dengan baik. ‘’Yuk kita berdemokrasi yang baik. Untuk kedepannya, monggo silakan rebut hati masyarakat dengan visi misi yang baik. Tidak perlu menjelekkan siapapun,’’ kata Nina.