Sesuai Arahan Prabowo, Erick Singgung Aksi Efisiensi yang Sudah Berjalan di Kemen BUMN
Erick menyebut efisiensi 114 menjadi 47 BUMN, kondisi jauh lebih baik
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto mendorong efisiensi anggaran di pemerintahannya. Prabowo menyampaikan hal itu di beberapa kesempatan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mendukung penuh arahan Presiden. Ini Erick katakan saat menerima kunjungan Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (BPPIK), Aries Marsudiyanto di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (8/11/2024). Erick menerangkan, efisiensi sudah digalakkan di sektor yang ia pimpin.
"Kalau teman-teman media juga ingat di BUMN juga dari 114 jadi 47, itu juga efisiensi, dan membuktikan banyaknya BUMN itu bukan berarti kondisinya sehat," kata sosok yang juga bertugas sebagai Ketua Umum PSSI itu.
Kini, dengan tersisa 47, menurutnya BUMN dalam kondisi yang lebih baik. Dari 47 tersebut, sebanyak 40 di antaranya sehat, dan tujuh lainnya masih restrukturisaasi. Tidak berhenti sampai di situ.
Pembenahan akan terus dilakukan. Ia akan mengumpulkan para direksi dan komisaris perusahan-perusahaan plat merah itu. Itu sejalan dengan upaya perbaikan di BUMN.
Pada kesempatan yang sama ia membahas kedatangan BPPIK. Erick mendukung adanya investigasi dalam setiap aksi di lapangan, termasuk di Kementerian BUMN. Itu semua demi mencegah dan memberantas penyakit korupsi di Indonesia.
"Jadi saya siap. Saya membuka tentu pintu selebar-lebarnya. Karena kita yakin kita bisa maju ke depan itu karena memang efisiensi dan juga menekan yang namanya korupsi. Terima kasih," ujar Menteri BUMN.
Erick menegaskan, fungsi BUMN sebagai benteng ekonomi nasional. Pada praktiknya harus tetap di koridor keseimbangan. Ada upaya untuk mengimplementasikan ekonomi kerakyatan, di saat yang sama menyukseskan penugasan proyek strategis nasional (PSN).
"Dan juga kembali bagaimana memastikan pendapatan negara bisa berjalan dengan baik, tapi tentu ada yang terus kita harus perbaiki," ujar dia.
Erick menegaskan, pada prinsipnya program bersih-bersih BUMN harus terus dilanjutkan. Ia melakukan hal ini sejak menjadi menteri di era Presiden Joko Widodo. Kini ia meneruskan apa yang sudah dimulai itu.