Sungai yang Kering Mengalir Kembali di Utara Saudi Seiring Turunnya Salju, Tanda Kiamat?

Kiamat tak akan terjadi hingga wilayah Arab menjadi tanah yang subur.

X
Salju di Al-Jauf Arab Saudi
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salju menyelimuti wilayah Al-Jouf di bagian utara Arab Saudi sehingga membuat sebagian besar gurun tersebut menjadi putih. Hal ini terjadi setelah hujan es dan hujan lebat yang tak henti-hentinya melanda terutama di wilayah utara kota Sakaka dan provinsi Dumat Al-Jandal di wilayah tersebut.

Menurut prakiraan Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Arab Saudi, kemungkinan masih ada badai petir di sebagian besar provinsi wilayah Al-Jouf yang disertai angin kencang, dengan kurangnya jarak pandang horizontal, hujan es, dan hujan deras selama beberapa hari mendatang.

Untuk pertama kali, pegunungan yang biasanya kering dan gersang, tertutup salju setelah badai melanda wilayah tersebut mulai Rabu lalu. Pergeseran iklim ini telah membuat lanskap wilayah tersebut hampir tidak dapat dikenali lagi, tulis weather.com.

Sungai, lembah, dan aliran air—yang biasanya kering—kini mengalir lagi. Namun, turunnya salju yang jarang terjadi ini bukannya tanpa konsekuensi. Badai petir yang kuat, angin kencang, dan hujan es diperkirakan akan terus berlanjut. Fenomena ini berpotensi menyebabkan penundaan perjalanan, jarak pandang yang buruk, dan gangguan lebih lanjut pada kehidupan sehari-hari.

Munculnya salju di utara Saudi tersebut kembali dikaitkan dengan tanda-tanda hari kiamat. Beberapa waktu lalu, Syekh Saud Al Syuraim, Imam Masjidil Haram di Makkah menjelaskan, turunnya salju di Arab Saudi yang kerap terjadi adalah salah satu bukti dari tanda-tanda hari kiamat yang dijelaskan Islam, dilansir dari Tuniscope.

Atas kondisi ini, Imam Masjidil Haram di Makkah tersebut juga mengatakan dalam sebuah postingan di akun pribadinya mengingatkan seluruh umat Islam akan munculnya tanda baru Hari Kiamat sehingga seseorang mungkin belajar dan berupaya untuk mempersiapkan hari ini. Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda: 

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَعُودَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوجاً وَأَنْهَاراً وَحَتَّى يَسِيرَ الرَّاكِبُ بَيْنَ الْعِرَاقِ وَمَكَّةَ لاَ يَخَافُ إِلاَّ ضَلاَلَ الطَّرِيقِ وَحَتَّى يَكْثُرَ الْهَرْجُ

"Kiamat tidak akan terjadi hingga wilayah Arab kembali menjadi tanah yang subur banyak padang hijau dan sungai-sungai. Hingga orang yang melakukan safar antara Iraq dan Makkah, tidak ada yang ditakuti selain kegelapan di jalan. Dan tidak muncul kiamat sampai terjadi banyak pembunuhan," (HR. Ahmad).

“Mahasuci Allah, tanda-tanda ini adalah di antara tanda-tanda kenabian dan di antara tanda-tanda Hari kiamat kecil. Salju yang menutupi gurun Arab Saudi merupakan salah satu fenomena langka yang terjadi di Arab Saudi," kata Syekh Saud.  

 

Suburnya tanah Arab

Syekh Mahir Ahmad Ash Shufi dalam bukunya Tanda-Tanda Kiamat Kecil dan Besar mengungkapkan, suburnya tanah-tanah Arab sebagai salah satu tanda kiamat wustha atau tanda yang muncul setelah tanda sughra dan sebelum tanda kubra. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadist Rasulullah SAW yang artinya:

"Tidak akan terjadi kiamat hingga harta menjadi banyak dan melimpah ruah; sampai-sampai seseorang mengelttarkan zakat hartanya, namun tidak mendapati seorang pun yang mau menerintanya, serta lingga Jazirah Arab kembali sarat dengan kebun-kebun dan sungai-sungai." (HR. Ahmad).

Syekh Mahir lebih lanjut menuturkan, perubahan Jazirah Arah dari padang pasir yang tandus menjadi kebun-kebun dan sungai-sungai, selain karena kondisi alam yang berubah, adalah juga karena melimpah ruahnya harta. Seperti diketahui umum, harta semakin melimpah di tanah ini setelah sebelumnya sedikit dengan karunia yang Allah limpahkan atas negeri ini.

Karena harta yang melimpah dari warganya, tumbuhlah kota-kota baru, kebun-kebun, serta padang rumput yang menghijau di seluruh Jazirah Arab dan terhubung dengan susunan jalan yang luar biasa. Semua ini sangat membantu perkembangan dan perubahan negeri menjadi wahah (oasis) yang sangat indah. Belum lagi dengan adanya inisiatif hijau dengan menanam 50 miliar pohon di Timur Tengah dan merestorasi area yang setara dengan 200 juta hektare lahan terdegradasi.

Namun, sebab ini saja belum cukup untuk mengubah Jazirah Arab menjadi sarat dengan kebun-kebun dan sungai-sungai. Banyak pakar geologi, di antaranya Syekh Abdul Majid Az-Zindani, dalam ceramah-ceramahnya di televisi mengisyaratkan, perubahan arus salju di kutub Utara dan kutub Selatan sekarang ini secara sempurna telah mengarah menuju Jazirah Arab.

Perubahan yang sempurna dengan kehendak Allah ini, tanpa diragukan lagi akan mengubah padang pasir menjadi kebun-kebun dan sungai-sungai. Sebab, di dalamnya terdapat kuantitas air yang sangat luar biasa. Keberadaannya dapat mencukupi padang pasir itu untuk menjadi kebun-kebun dan sungai-sungai. Yang demikian itu, sekali-kali tidak sukar bagi Allah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler