Salju Selimuti Gurun Utara Saudi, Apa yang Membuatnya Terjadi?
Untuk pertama kali, pegunungan yang biasanya gersang, kini tertutup salju.
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH — Salju menyelimuti wilayah Al-Jouf di Saudi utara sejak Jumat dan Sabtu pagi yang membuat sebagian besar gurun tersebut menjadi putih seluruhnya. Hal ini terjadi setelah hujan es dan hujan lebat yang tak henti-hentinya melanda terutama di wilayah utara kota Sakaka dan provinsi Dumat Al-Jandal di wilayah tersebut.
Hujan lebat, disertai hujan es dalam jumlah besar, terus terjadi di berbagai bagian wilayah Al-Jouf sejak Rabu lalu. Hal ini mengakibatkan banyak lembah tergenang air, menandai datangnya musim semi yang luar biasa. Wilayah Al-Jouf terkenal dengan tanaman liar musimannya selama musim semi seperti lavender, krisan, dan sejumlah besar tanaman aromatik.
Menurut prakiraan Pusat Meteorologi Nasional (NCM), kemungkinan masih ada badai petir di sebagian besar provinsi wilayah Al-Jouf yang disertai angin kencang, dengan kurangnya jarak pandang horizontal, hujan es, dan hujan deras selama beberapa hari mendatang.
NCM memperingatkan akan terjadinya hujan lebat di wilayah Al-Jouf, disertai angin kencang, kurangnya jarak pandang, hujan es, hujan deras, dan badai petir di wilayah Al-Qurayyat dan Tabarjal.
Otoritas Bulan Sabit Merah Arab Saudi di wilayah Al-Jouf telah meningkatkan kesiapsiagaan untuk meresponss peringatan tentang kondisi hujan saat ini di wilayah tersebut dan wilayah-wilayahnya. Peristiwa cuaca yang langka dan mengganggu telah melanda wilayah Al-Jaof di Arab Saudi, tempat turunnya salju yang tak terduga, yang dipicu oleh hujan lebat dan hujan es, telah mengejutkan penduduk setempat dan para ahli.
Untuk pertama kali, pegunungan yang biasanya kering dan gersang, tertutup salju setelah badai melanda wilayah tersebut mulai Rabu lalu. Pergeseran iklim ini telah membuat lanskap wilayah tersebut hampir tidak dapat dikenali lagi, tulis weather.com.
Sungai, lembah, dan aliran air—yang biasanya kering—kini mengalir lagi. Namun, turunnya salju yang jarang terjadi ini bukannya tanpa konsekuensi. Badai petir yang kuat, angin kencang, dan hujan es diperkirakan akan terus berlanjut. Fenomena ini berpotensi menyebabkan penundaan perjalanan, jarak pandang yang buruk, dan gangguan lebih lanjut pada kehidupan sehari-hari.
Penyebab cuaca yang tidak biasa ini terkait dengan adanya tekanan rendah di atas Laut Arab, yang membawa udara kaya air sehingga bertabrakan dengan panas gurun yang ekstrem di wilayah tersebut. Fenomena ini memicu terjadinya badai.
Pemandangan salju di gurun telah menjadi viral di media sosial, tetapi fenomena aneh ini juga telah memicu diskusi hangat tentang dampak perubahan iklim yang semakin besar. Badan cuaca Arab Saudi telah mengeluarkan peringatan akan cuaca yang lebih buruk dalam beberapa hari mendatang.
Mereka mendesak warga untuk bersiap menghadapi kemungkinan gangguan karena pola cuaca yang tidak biasa ini terus berlanjut. Apa yang awalnya merupakan peristiwa alam yang langka kini memicu kekhawatiran atas perubahan iklim yang dapat berdampak jangka panjang di wilayah tersebut.