Ayat Alquran Ini Isyaratkan Bumi Bentuknya Bulat dan Bukan Datar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polemik terkait dengan bentuk bumi apakah bulat atau datar masih menuai pro dan kontra hingga saat ini.

Namun Muhammad Ratib an-Nablusi, dalam karyanya berjudul Mausu'at al-I'jaz al-'Ilmi, menerangkan tentang fakta bahwa bentuk bumi adalah bulat. Dia menyebutkan bahwa firman Allah SWT dalam Alquran surat al-Hajj ayat 27 mengisyaratkan fakta tersebut.

وَأَذِّن فِى ٱلنَّاسِ بِٱلْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ

Artinya: “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.”

Seorang penanya mungkin bertanya: Mengapa Allah berfirman, “Dari setiap jurang yang jauh menggunakan kata yang berarti dalam (amiq)” dan tidak mengatakan: “Dari setiap jurang yang jauh dengan menggunakan kata bai’id?”

Para ulama mengatakan bahwa penggunaan kata ‘amiq menggantikan kata ba’id adalah isyarat yang kuat tentang fakta bulatnya bumi.

Terungkap dari sini, garis-garis di permukaan bumi tidak lurus, tetapi melengkung, dan garis yang melengkung membutuhkan dimensi ketiga, permukaan, dan kedalaman, maka Tuhan kita Yang Maha Kuasa mengisyaratkan dalam ayat ini bahwa bumi yang kita pijak ini berbentuk bulat.

BACA JUGA: Israel, Negara Yahudi Terakhir dan 7 Indikator Kehancurannya di Depan Mata

Namun yang juga mengejutkan adalah bahwa hikmah Alquran Suci menyelaraskan data-data pada zaman ketika Alquran diturunkan dengan data-data pada zaman setelahnya.

أَلَمْ نَجْعَلِ ٱلْأَرْضَ كِفَاتًا أَحْيَآءً وَأَمْوَٰتًا

Artinya: "Bukankah Kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul. Orang-orang hidup dan orang-orang mati?”

Kata {kifatan} diambil dari kata kerja kafata, kafata yakfituhu kaftan yang berarti merangkul dan menangkapnya. Ayat ini memiliki referensi yang jelas tentang gravitasi, karena segala sesuatu yang ada di permukaan bumi tertarik kepadanya, dan beratnya benda-benda pada hakikatnya tidak lain adalah kekuatan daya tariknya terhadap bumi.

Berat sebuah benda sebanding dengan ukuran bumi, sehingga sebuah benda di permukaan bumi yang beratnya 100 kilogram memiliki berat seperenam dari beratnya di bulan.

Demikian pula misalnya, seorang manusia yang memiliki berat 60 kilogram di permukaan bumi memiliki berat sepuluh kilogram di bulan!

Berat sebuah benda adalah gaya tarik gravitasinya terhadap bumi, dan berat sebuah benda di permukaan bulan adalah gaya tarik gravitasinya terhadap pusat bulan, maka Allah SWT berfirman: “Bukankah Kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul. Orang-orang hidup dan orang-orang mati?”

Bagaimana mungkin kehidupan bisa terjadi tanpa adanya gaya tarik menarik? Bagaimana mungkin air mengendap di permukaan bumi tanpa adanya daya tarik bumi terhadapnya? Bagaimana mungkin udara tetap melekat pada bumi tanpa adanya daya tarik bumi terhadapnya?

Jika bumi tidak menarik udara, maka udara akan diam, dan bumi akan bergerak, dan dengan bergeraknya bumi dan diamnya udara, maka muncullah arus angin topan yang berkecepatan lebih dari 1.600 kilometer per jam, dan kecepatan ini cukup untuk menghancurkan semua yang ada di permukaan bumi.

Apa yang membuat udara terhubung ke bumi? Itu adalah gravitasi. Apa yang membuat laut terhubung ke bumi? Itu adalah gravitasi.

BACA JUGA: Kehancuran Proyek Zionisme Israel Mulai Terlihat Jelas?

Tanpa bobot adalah kondisi yang tak tertahankan. Allah SWT berfirman dalam surat an-Naml ayat 61:

أَمَّن جَعَلَ ٱلْأَرْضَ قَرَارًا وَجَعَلَ خِلَٰلَهَآ أَنْهَٰرًا وَجَعَلَ لَهَا رَوَٰسِىَ وَجَعَلَ بَيْنَ ٱلْبَحْرَيْنِ حَاجِزًا ۗ أَءِلَٰهٌ مَّعَ ٱللَّهِ ۚ بَلْ أَككْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

Artinya: “Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.”

Allah SWT menjadikan bumi berputar dalam keadaan kokoh, dan menjadikan segala sesuatu mengendap di atasnya, dan tertarik kepadanya, dan bobot hanyalah sebuah gaya tarik-menarik.

BACA JUGA: Keajaiban Tulang Ekor Manusia yang Disebutkan Rasulullah SAW dalam Haditsnya 

Beberapa orang membayangkan bahwa bumi pada akhirnya menarik manusia untuk dikuburkan di dalamnya, tetapi Allah SWT berfirman: “Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai tempat tinggal bagi orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati”. 

Manusia yang hidup terhubung dengan bumi, tertarik kepadanya, dan inilah beratnya.

Jadi apa artinya bahwa manusia ini memiliki berat 80 kilogram? Itu berarti bahwa kekuatan daya tariknya terhadap bumi setara dengan angka tersebut, firman Allah SWT: "Bukankah Kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul. Orang-orang hidup dan orang-orang mati?”

Bukankah ini adalah firman Allah SWT? Teori-teori ilmiah ini, atau fakta-fakta ilmiah yang telah ditetapkan, ternyata disebutkan dalam Alquran.

Ikuti Whatsapp Channel Republika