Apakah Trump akan Batasi Senjata ke Israel? Begini Kata WSJ

Israel akan terus diberi keleluasaan berperang di Timur Tengah.

AP Photo/Alex Brandon
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump kemungkinan tidak akan mengancam Israel dengan membatasi pengiriman senjata dan pendanaan militer, lapor surat kabar The Wall Street Journal (WSJ).

Baca Juga


Laporan WSJ, yang mengutip mantan pejabat yang tidak disebutkan namanya pada pemerintahan Trump sebelumnya, itu menyatakan bahwa sulit dipercaya bahwa Trump akan mengambil tindakan seperti itu karena pengalaman sebelumnya.

Selain itu, mantan pejabat tersebut mengemukakan kemungkinan adanya perlawanan dari unsur-unsur yang pro Israel di basisnya dan Partai Republik di Kongres.

Menurut WSJ, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu punya banyak alasan untuk bertindak lebih bebas dalam pergulatannya melawan gerakan Palestina Hamas dan gerakan Syiah Hizbullah, yang berbasis di Lebanon.

Sebelumnya pada Oktober, media Israel melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengirim surat kepada menteri pertahanan Israel saat itu, Yoav Gallant, dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer.

Surat itu berisi ancaman bahwa AS akan memberlakukan embargo senjata terhadap Israel jika krisis kemanusiaan di Gaza tidak tertangani dalam satu bulan.

Belakangan, portal berita Axios melaporkan dengan mengutip sejumlah sumber bahwa para pejabat Israel berjanji untuk segera memperbaiki situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.

 

Serangan udara IDF

Sejumlah kota di distrik Tyre, Lebanon selatan pada Sabtu (9/11) digempur pesawat tempur Israel. Akibatnya 12 paramedis dan relawan pertahanan sipil tewas, serta melukai tiga lainnya.

Kementerian Kesehatan Lebanon menyatakan pesawat tempur itu menyasar kota Deir Qanoun Ras Al-Ain di distrik Tyre, menewaskan enam anggota Pramuka Islam -- para relawan dalam operasi medis darurat dan pertahanan sipil -- serta seorang paramedis dari Asosiasi Kesehatan Islam -- sebuah organisasi amal.

Serangan di Deir Qanoun Ras Al-Ain juga menewaskan seorang warga sipil dan melukai 12 orang lainnya.

Kementerian juga melaporkan bahwa serangan udara di kota Ain Baal di Tyre melukai tiga anggota Pramuka Islam.

Menurut Kantor Berita Nasional Lebanon, lima anggota Pramuka Islam tewas dalam serangan udara di kota Hanouiyeh di Tyre.

Kementerian mengecam serangan Israel yang terus-menerus menyasar paramedis sebagai “kejahatan perang berkelanjutan yang tidak dapat dicegah komunitas internasional yang bertanggung jawab menegakkan hukum kemanusiaan internasional untuk mencegah kekerasan dan genosida.”

Kementerian Kesehatan juga melaporkan bahwa serangan udara Israel di lingkungan Al-Midan di Nabatieh melukai 12 orang.

Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Lebanon sejak akhir September dengan alasan menargetkan sasaran Hizbullah, dalam peningkatan konflik lintas perbatasan yang telah berlangsung selama setahun sejak dimulainya perang di Gaza.

Lebih dari 3.100 orang tewas dan lebih dari 13.900 terluka akibat serangan Israel sejak Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan Lebanon.

Israel memulai serangan ke Lebanon selatan pada 1 Oktober. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler