Jangan Sampai Ditiru! Ini Lima Penghambat Rezeki dalam Rumah Tangga
Islam menganjurkan umatnya melakukan langkah nyata mencari rezeki.
REPUBLIKA.CO.ID, Keberlimpahan rezeki dalam rumah tangga menjadi hal yang diidamkan oleh setiap pasangan suami istri. Maka penting bagi mereka untuk menghindari segala faktor yang dapat menjadi penghalang rezeki dalam rumah tangga.
Dalam Islam telah dijabarkan beberapa faktor yang dapat menghambat datangnya rezeki. Hal pertama adalah sikap malas atau enggan untuk bekerja, yang muncul akibat anggapan bahwa rezeki sudah diatur oleh takdir.
Sebaliknya, Islam mendorong umatnya untuk bekerja keras, berusaha, dan mengambil langkah-langkah nyata untuk mencari rezeki. Islam mengajarkan pentingnya berusaha dan Nabi Muhammad pun telah berpesan mengenai hal tersebut. Diriwayatkan dari Miqdam bin Ma'di Karib, Nabi Muhammad SAW bersabda:
- ما أكلَ أحدٌ طعامًا قطُّ ، خيرًا من أنْ يأكلَ من عمَلِ يدِهِ وإنَّ نبيَّ اللهِ داودَ كان يأكلُ من عمَلِ يدِهِ
"Tidak ada seorang pun yang memakan satu makanan yang lebih baik dari makanan hasil usaha tangannya (bekerja) sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Allah Daud AS memakan makanan dari hasil usahanya sendiri." (HR. Bukhari)
Hadits itu menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW memberikan pesan kepada umat Islam agar seseorang menjaga kesucian dirinya dengan melakukan upaya atau usaha agar dapat mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Untuk menghidupi dirinya sendiri, keluarganya, dan tanggungannya.
Hal kedua ialah mengerjakan perbuatan maksiat dan perbuatan yang diharamkan. Ini menjadi salah satu faktor penghalang rezeki, bahkan ini juga menjadi penyebab utama mengapa rezeki seorang hamba seret.
Ketiga, yaitu kufur nikmat atau tidak bersyukur dan mencerca nikmat yang telah diberikan oleh Allah SAW kepada dirinya. Allah SWT berfirman, "Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur)." (QS. Ad Duha ayat 11)
Keempat, pelit. rezeki rumah tangga juga bisa terhambat karena faktor bakhil atau pelit. Tidak suka mengeluarkan hartanya di jalan Allah SWT. Allah SWT berfirman:
"Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan." (QS. Ali Imran ayat 180)
Kelima yakni tidak bayar zakat. Tidak membayar zakat dan tidak bersedekah juga menjadi faktor penghalang rezeki rumah tangga, dan berkurangnya serta hilangnya keberkahan hidup.
Allah SWT berfirman, "Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya" (QS Saba ayat 39)
Keenam adalah makan uang haram. Faktor lain rezeki rumah tangga tersendat karena sumber pendapatannya haram. Uang haram tidak berkah meski secara fisik memiliki harta yang berlimpah. Seorang Muslim harus menjemput rezeki dengan cara halal dan thayyib, serta berdasarkan ketentuan Alquran dan sunnah.
Rasulullah SAW bersabda:
اللَّهُمَ قَنِّعْنِي بِمَا رَزَقْتَنِي، وَبَارِكْ لي فِيهِ،
"Ya Allah, jadikanlah aku merasa cukup dengan apa yang Engkau rezekikan, berikanlah berkah di dalamnya." (HR Al Hakim)
Hadits itu mengandung pesan tentang keutamaan rezeki yang berkah. Bukan banyaknya rezeki yang membuat cukup, melainkan keberkahan itulah yang menjadikan banyak atau sedikit rezeki menjadi lapang.