Pertanyakan Ideologi Pramono, RK Sindir Sikap PDIP yang Tolak Program Hunian Anies
Pramono memastikan akan melanjutkan program Anies, meski beda dengan partai.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur (cagub) Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil atau RK mempertanyakan ideologi Pramono Anung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta. Meningat, PDIP yang mengusung Pramono kerap memiliki perbedaan pendapat dengan Anies Baswedan, yang belakangak didekati oleh politisi PDIP itu.
RK mengatakan, dalam 5-15 tahun ke depan, penduduk di Jakarta akan makin padat. Ia pun menanyakan cara menghitung konsep koefisien luas bangunan untuk mengakomodasi pertumbuhan penduduk yang ideal.
"Di Jakarta, Fraksi PDIP pada 2022 pernah menolak di depan Anies untuk membuat rumah menjadi empat lantai dengan alasan bahwa itu akan menambah beban Jakarta. Katanya, itu persiapan pilpres. Jadi, ideologinya ke mana sebenarnya dalam merespon masalah ini?" tanya RK dalam debat terakhir cagub-cawagub Jakarta di Hotel Sultan, Ahad (17/11/2024).
Menanggapi pertanyaan itu, Pramono mengaku akan menggunakan lahan yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta dan BUMD untuk menjadi tempat hunian bagi warga. Selain itu, pihaknya juga akan mengembangkan kantor-kantor kecamatan, kantor kelurahan, kantor desa, dan sekolah-sekolah yang ada untuk dibuat hunian ke atas.
"Misalnya sebagai contoh konkret di Jakarta Selatan, di Blok S, ada sekolah dengan luas 1,1 hektare, muridnya hanya 120, rata-rata mereka jam 3 atau jam 4 sudah tidak ada kegiatan," kata dia.
Bangunan itu dinilai dapat dimanfaatkan untuk tempat parkir, fasilitas olahraga, dan hunian. Selain itu, Pemprov Jakarta juga akan menggunakan tempat yang dimiliki oleh BUMD untuk hunian.
Ihwal pernyataan terkait Anies, Pramono mengaku tak masalah apabila kebijakannya nanti berbeda dengan sikap partai di DPRD Provinsi Jakarta. "Saya kemarin sudah berdiskusi secara langsung dengan Mas Anies. Gagasan ideal Mas Anies akan saya lanjutkan walaupun fraksi saya berbeda," kata dia.