Menag Minta Umat Suarakan Palestina Lewat Mimbar-Mimbar Masjid
Masjid Istiqlal akan menyalurkan himpunan dana dari jamaah sekitar Rp 10 miliar.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Agama Prof KH Nasaruddin Umar meminta kepada masji-masjid yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk menyuarakan tentang isu-isu Palestina. Menurut dia, penyebaran informasi tersebut juga sangat berarti bagi warga Palestina yang dijajah Israel.
"Sekitar satu juta masjid bahkan bisa lebih dengan mushala, bahkan kalau kita menyuarakan dengan kebersamaan di mimbar-mimbar masjid sekecil apapun bagi kita, itu besar artinya bagi Palestina," ujar Imam Masjid Istiqlal Jakarta ini dalam acara "Baznas International Forum (BIF)" di Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Pada Jumat nanti, menurut dia, Masjid Istiqlal juga akan menyalurkan himpunan dana dari jamaah sekitar Rp 10 miliar bersama Baznas. Dia menjelaskan, kerjasama ini sudah dilakukan beberapa kali untuk membantu warga Palestina.
"Atas nama pribadi dan menteri agama memohon kepada ibu bapak sekalian agar bisa berpartisipasi sangat aktif demi kemaslahatan saudara kita di Palestina," kata Nasaruddin.
Dalam acara bertajuk "Humanitarian Solidarity for Palestina and Islamic World" ini, Nasaruddin juga menyerukan pentingnya perjuangan kolektif dalam membela hak-hak rakyat Palestina yang telah lama menderita akibat konflik dan penindasan.
"Saat kita berkumpul kita mengemban tanggung jawab bersama untuk tidak hanya mengakui luka-luka mendalam keluarga kita di Palestina, tapi berpartisipasi aktif penyembuhan luka-luka tersebut," jelas dia.
Menurut dia, luka-luka bangsa Palestina tidak hanya disebabkan oleh konflik terbaru, tetapi merupakan hasil dari ketidakadilan yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
“Kita tidak boleh lupa bahwa di balik berita dan angka-angka, ada manusia nyata dengan harapan, mimpi, dan kehidupan yang direnggut oleh kekerasan,” ucap Nasaruddin.
Dia pun mengajak masyarakat untuk tidak hanya bersimpati secara pasif, tetapi aktif mendukung perjuangan Palestina melalui tindakan nyata.
“Kita harus berdiri bersama, bahu membahu sebagai warga dunia, bersatu dalam keyakinan bahwa perdamaian itu mungkin. Ini bukan saatnya untuk bersimpati secara pasif, ini saatnya untuk dukungan aktif untuk tindakan kolektif,” kata dia.
Dia menambahkan, masyarakat internasional juga memiliki kewajiban moral untuk bertindak, bukan dengan retorika saja, tetapi dengan langkah-langkah nyata dan konflik menuju perdamaian.
"Baik melalui advokasi politik, bantuan kemanusiaan, atau upaya untuk mewujudkan revolusi yang adil bagi konflik. Setiap dari kita dapat berkontribusi untuk menyembuhkan luka Palestina,” jelas Nasaruddin.
Sebagai informasi, dalam forum internasional ini Prof Nasaruddin bertindak sebagai sebagai keynote speaker. Acara yang digelar Baznas ini juga dihadiri Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Ketua Baznas RI Noor Achmad, Wakil Menteri Luar Negeri RI Muhammad Anis Matta, Duta Besar Uni Emirat Abdulla Salem Al Dhaheri, Duta Besar Jordania Sudqi, Duta Besar Republik Sudan untuk Indonesia Yassir Muhammad Ali, Wakil Duta Besar Malaysia Muhammad Samsuri Bin Ghazali, Wakil Duta Mesir Osama Hamdy, dan Second Secretary Embassy of State Kuwait.