Mujahidin Beri Perlawanan Sengit di Jenin
Israel melakukan serangan besar-besaran ke Tepi Barat sejak dini hari.
REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT – Pejuang Perlawanan Palestina menghadapi serangan pasukan pendudukan Israel di provinsi Jenin, di bagian utara Tepi Barat, yang diluncurkan pada Selasa dini hari. Dengan persenjataan seadanya, mereka berusaha menahan rangsekan pasukan militer yang diklaim sebagai salah satu yang paling canggih di dunia.
Brigade al-Quds - Brigade Jenin mengumumkan bahwa mereka menargetkan pasukan pendudukan di poros bundaran al-Awda di kamp Jenin di Tepi Barat, fajar hari ini. Serangan mereka lakukan dengan bom rakitan.
Almayadeen malporkan, konfrontasi pecah antara mujahidin dan pasukan pendudukan antara kota Qabatiya dan desa Mothalath ash-Shuhada, selatan Jenin, setelah mereka mengepung sebuah rumah di desa tersebut. Israel mengebom rumah itu dengan peluru Energa, dan meminta orang-orang di dalamnya untuk menyerahkan diri.
Brigade Martir al-Aqsa mengatakan para pejuangnya menghadapi pasukan pendudukan Israel di beberapa titik, di sepanjang pinggiran kamp pengungsi Jenin. Pejuang perlawanan meledakkan alat peledak improvisasi (IED) dan menembakkan senjata mereka ke pasukan pendudukan Israel, menghasilkan serangan yang terbukti.
Selain itu, pejuang Perlawanan Palestina meledakkan beberapa IED, yang sebelumnya ditempatkan di pusat kamp pengungsi sebagai persiapan untuk serangan Israel. IED menargetkan buldoser kelas militer Israel di wilayah tersebut.
Konfrontasi telah berlangsung setidaknya sejak pukul 01.43, menurut operasi pertama yang diumumkan oleh pejuang Perlawanan Palestina di kamp pengungsi. Pasukan penjajah terus melakukan serangan ke kota Jenin dan kampnya sejak semalam disertai dengan sejumlah besar kendaraan militer.
Mereka dikerahkan di beberapa lingkungan dan di pintu masuk kamp dan menggerebek serta menggeledah sejumlah rumah, sementara buldoser pendudukan menghancurkan beberapa jalan utama dan infrastruktur di kota tersebut, di tengah konfrontasi kekerasan di sekitar kamp.
Di Qalqilya, pasukan pendudukan Israel menangkap seorang pemuda Palestina setelah menggerebek dan menggeledah rumahnya. Mereka juga menyerbu kota Azzun, sebelah timur kota, dan melepaskan kendaraan mereka di jalan-jalan, menembakkan bom suara dan gas secara acak.
Tentara Israel juga menyerbu desa Marah Rabah, selatan Beit Lahm, dan menggerebek serta menggeledah sejumlah rumah, kemudian mundur tanpa dilakukan penangkapan. Sementara itu, di Nablus timur, pasukan pendudukan menyerbu desa Salem saat fajar pada Selasa dan menggerebek sejumlah rumah di sana, menggeledah, dan merusak isinya, namun tidak ada laporan penangkapan.
Warga Palestina di Tepi Barat terus mempertahankan rumah dan kota mereka dari agresi Israel, dengan menggunakan segala cara yang ada untuk melakukannya. Perlu dicatat bahwa wilayah pendudukan menghadapi dua ancaman: tindakan opresif pasukan pendudukan Israel dan meningkatnya kekerasan terorisme pemukim Israel, yang semakin meningkat sejak rezim Israel melancarkan perang di Jalur Gaza.