Meningkatkan Kesadaran Pengelolaan Sampah melalui Eco-Enzim
KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dorong Kader Aisyiyah dan KWT Kelola Eco Enzim.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil menyelenggarakan pelatihan pengelolaan eco-enzim menjadi sabun cuci piring, yang dihadiri oleh ibu-ibu ‘Aisyiyah dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Tani. Kegiatan ini berlangsung dengan penuh antusias di Balai RW 08, Jageran, Yogyakarta, pada 17 November 2024.
Acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan limbah organik rumah tangga yang bermanfaat sekaligus ramah lingkungan. Dengan menggunakan bahan limbah kulit buah, eco-enzim yang dihasilkan tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan, tetapi juga dapat diolah menjadi produk sabun cuci piring yang ekonomis dan aman digunakan.
“Selama ini pelatihan eco-enzim hanya untuk tanaman saja, ternyata bisa untuk macam kebutuhan manusia, menjadi sabun cuci piring, masker wajah, sabun mandi juga, sehingga menjadikan ibu-ibu di sini lebih paham terkait manfaat dan kegunaan dalam mengelola sampah khususnya sampah rumah tangga,” ujar Ketua ‘Aisyiyah daerah setempat.
Pelatihan dipandu oleh fasilitator yang berpengalaman, dan peserta diberikan kesempatan untuk langsung mempraktikkan pembuatan sabun cuci piring dari eco-enzim. Selain itu, peserta juga diajak berdiskusi tentang peluang usaha yang dapat dikembangkan dari produk ini.
Antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya peserta yang hadir, baik dari kelompok ibu-ibu ‘Aisyiyah maupun KWT Tani. “Acara yang diadakan sangat berkesan, semoga bisa berkembang dalam artian dulu di sini sudah pernah pelatihan terkait pembuatan eco-enzim-nya dan ternyata eco-enzim bisa diolah menjadi beberapa produk yang ekonomis, semoga setelah ini masyarakat bisa lebih sadar terkait pengelolaan sampah rumah tangga,” ungkap Ketua KWT Tani.
Selain pelatihan, acara ini juga menjadi ajang diskusi mengenai pentingnya gaya hidup ramah lingkungan serta pengelolaan limbah organik secara berkelanjutan. Diharapkan kegiatan itu dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk mengadopsi praktik serupa.
Sebagai luaran dari pelatihan, peserta berhasil membuat sabun cuci piring yang efektif, aman digunakan, dan tentunya ekonomis. Produk ini dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan di masa depan.
Kegiatan ditutup dengan pembagian sabun cuci piring yang telah dipraktikkan secara gratis ke peserta, sehingga mereka dapat langsung menggunakan serta merasakan manfaat dari sabun eco-enzim tersebut. Tim KKN UAD berharap, pelatihan ini dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan komunitas yang lebih peduli lingkungan dan mandiri secara ekonomi. (doc)