Anggaran Pendidikan Lampui 20 Persen, Gubernur Kalteng Optimistis Mampu Cetak SDM Unggul

Kalteng melakukan percepatan difiralisasi pada unit satuan pendidikan.

dok Republika
Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Program-program strategis daerah bidang infrastruktur, pendidikan dan kesehatan, serta peningkatan dan pengembangan ekonomi, terus menjadi fokus Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Khusus di bidang pendidikan Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran memandang bahwa sektor ini merupakan sektor penting dan strategis dalam mempersiapkan generasi muda Kalimantan Tengah, untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, memiliki daya saing di era kompetitif saat ini. 

Baca Juga


Di samping program pemenuhan sarana prasarana utama, pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Pendidikan terus melakukan adaptasi era teknologi, dengan percepatan digitalisasi pada unit satuan pendidikan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi. 

Adaptasi era teknologi itu di antaranya dengan penyediaan jaringan internet starlink, juga papan tulis interaktif berbasis digital.

Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran - (dok Republika)

Berbagai program unggulan  di sektor Pendidikan tengah berjalan seperti Tabungan Beasiswa (TABE) Berkah bagi 20 ribu mahasiswa kurang mampu masing-masing sebesar Rp 7,5 juta. Kemudian program sekolah gratis bagi 97 ribu siswa SMA, SMK, dan SLB, lalu program kuliah gratis bagi 10 ribu mahasiswa Kalimantan Tengah pada 32 perguruan tinggi negeri maupun swasta  di Provinsi Kalimantan Tengah. 

Melalui program ini seluruh lulusan SMA maupun SMK di Kalimantan Tengah dapat melanjutkan pendidikan tanpa terkendala biaya, baik di tingkat sekolah menengah hingga perguruan tinggi. 

Gubernur Sugianto Sabran menyebut, bahwa program tersebut untuk memastikan bahwa tidak ada lagi  anak Kalimantan Tengah yang  tidak bersekolah maupun kuliah, dengan alasan terkendala biaya. 

“Kita sudah hitung dengan cermat, melalui program sekolah dan kuliah gratis ini, orang tua tidak terbebani sehingga anak-anaknya bisa fokus sekolah maupun kuliah, tanpa kekhawatiran masalah biaya, karena sudah ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah," ucap Sugianto di Palangka Raya, Senin (25/11/2024).

Lebih lanjut ia mengatakan pada momentum HUT PGRI dan Hari Guru nasional 25 November 2024 ini, merupakan tonggak penting bagi kebangkitan pendidikan di Kalimantan Tengah. 

 

Menurutnya sektor Pendidikan merupakan sektor strategis dalam membangun generasi unggul, terlebih Kalimantan Tengah beririsan dengan Ibu Kota Nusantara.

“Pembangunan di bidang Pendidikan ini kita tidak bisa hanya melihat satu sisi pada peserta didik saja, tetapi sarana prasarana serta kesejahteraan guru juga menjadi perhatian serius. Kita mengapresiasi para guru yang bertugas di daerah terpencil dengan memberikan tambahan penghasilan khusus sebesar Rp 3 juta, dan guru yan bertugas di perkotaan sebesar 2 juta rupiah, serta kenaikan gaji bagi  guru tidak tetap sebesar Rp 3,2 juta," tambah Sugianto Sabran. 

Sebagai informasi, pada jambore pendidikan beberapa waktu lalu telah diserahkan dana BOSDA sebesar Rp 12,7 miliar, 63 unit panel surya senilai Rp 6,1 miliar untuk sekolah yang saat ini belum terjangkau listrik, dan Rp 3 miliar untuk pemenuhan akses internet melalui pengadaan starlink.

Dalam rangka peningkatan kesejahteraan guru, pemprov kalteng juga  telah memprogramkan dan sudah berjalan, yaitu membangun 5.000 unit rumah guru Berkah dengan DP nol persen. 

“Ketika melakukan kunjungan kerja ke daerah, banyak saya temukan para guru kita belum memiliki rumah hunian yang layak. Untuk itu dengan program 5.000 unit rumah guru ini diharapkan para pahlawan tanpa tanda jasa ini, bisa menikmati kehidupan yang nyaman dengan memiliki rumah hunian yang layak” pungkas Gubernur Sugianto Sabran.

Di tempat terpisah, Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah HM. Katma F. Dirun menanggapi pernyataan beberapa pihak yang menyebut bahwa anggaran sektor pendidikan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tidak mencapai 20 persen dari APBD, ia merasa heran dan mempertanyakan sumber data dari mana yang digunakan.

“Anggaran untuk sektor Pendidikan itu merupakan amanat undang-undang dan merupakan mandatory spending yang harus terpenuhi. Pada tahun 2024 ini APBD Kalimantan Tengah 10,2 triliun, artinya 20 persen dari APBD adalah anggaran Pendidikan. Sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900.1.1.4-3740 Tahun 2024 tantang evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah tentang Perubahan APBD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2024, dinyatakan memenuhi bahkan melebihi yaitu 20,59 persen. Kalo postur anggaran  tidak terpenuhi tentu pasti ditolak oleh Kemendagri," sebut Katma. 

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa anggaran fungsi Pendidikan tidak hanya bisa dilihat anggaran yang melekat pada dinas teknis, tetapi juga sebagian menyebar ke perangkat daerah lain yang menyelengaran program pendidikan terkait. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler