Paus: Masalah Palestina Jadi Kegagalan Umat Manusia, Perlihatkan Kesombongan Penjajah
Paus menyoroti adanya kemunafikan yang berbicara tentang perdamaian.
REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Pimpinan tertinggi umat Katolik Paus Fransiskus pada Senin (25/11/2024) mengecam konflik di Ukraina dan wilayah Palestina. Paus menegaskan, konflik tersebut memperlihatkan kesombongan penjajah yang mengesampingkan dialog.
Pemegang Takhta Suci berusia 87 tahun itu mengungkapkan pernyataan tersebut kepada para diplomat di Vatikan yang disampaikan beberapa hari setelah ia menyerukan penyelidikan atas klaim Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza, lapor Arab News.
Menandai 40 tahun kesepakatan damai antara Chili dan negara asalnya Argentina, Paus mengingat konflik yang sedang berlangsung dan mengkritik perdagangan senjata. Dia menyoroti adanya kemunafikan yang berbicara tentang perdamaian dan bermain perang.
"Kemunafikan ini selalu membawa kita pada kegagalan," katanya dalam bahasa Spanyol, seraya menambahkan bahwa dialog harus menjadi jiwa masyarakat internasional.
"Saya hanya menyebutkan dua kegagalan umat manusia hari ini: Ukraina dan Palestina, di mana ada penderitaan, di mana kesombongan penjajah menang atas dialog," tambah dia dalam pernyataan yang tidak tertulis.
Paus, yang mengambil alih jabatan sebagai kepala Gereja Katolik sedunia pada tahun 2013, secara teratur berdoa untuk rakyat Gaza dan Ukraina yang menjadi martir akibat diinvasi Israel dan Rusia.
Paus juga sering menyerukan agar para sandera Israel yang disandera oleh militan Palestina Hamas dikembalikan selama serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 7 Oktober 2023 di Israel.
Dalam kutipan yang diterbitkan bulan ini dari buku yang akan datang, ia menyerukan agar klaim bahwa Israel melakukan genosida di Gaza — klaim yang ditolak keras oleh Israel — dipelajari dengan saksama.
Serangan Hamas mengakibatkan kematian 1.206 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan angka resmi Israel. Meski demikian, Israel secara resmi telah mengakui terjadi 'salah tembak' yang dilakukan tentara IDF terhadap warga negara Israel yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Kampanye genosida Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 44.235 orang, sebagian besar dari mereka warga sipil, menurut data dari Kementerian Kesehatan Palestina.
Vatikan mengakui wilayah Palestina sebagai negara berdaulat pada tahun 2013 dan menandatangani perjanjian pada tahun 2015.