Terungkap Motif Aipda Robig Tembak Gamma Bukan karena Lerai Tawuran, Tapi Motornya Dipepet

Aipda Robig Zulkarnaen melepas empat kali tembakan yang berujung tewasnya Gamma.

Rep-Kamran Dikarma
Doa untuk Gamma di SMKN 4 Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/11/2024).
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Kamran Dikrama, Muhammad Noor Alfian Choir, Antara

Rapat dengar pendapat antara jajaran Polda Jawa Tengah (Jateng) dan Komisi III DPR pada Selasa (3/12/2024) mengungkap motif penembakan oleh Aipda Robig Zulkarnaen yang berujung tewasnya siswa SMKN 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandi (GRO). Alasan Aipda Robig melepas tembakan ternyata bukan karena ingin melerai tawuran, melainkan lantaran motornya sempat dipepet oleh salah satu pengendara motor.

Hal itu diungkap oleh Kabid Propam Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Pol Aris Suprioyono, bahwa kasus penembakan terhadap siswa SMK berinisial GRO oleh oknum polisi Aipda Robig tak terkait dengan adanya tawuran. Menurut dia, Aipda Robig melakukan penembakan karena dia melihat ada satu pengendara motor yang dikejar oleh pengendara motor lainnya, yang diduga merupakan kelompok hendak tawuran.

Selain itu, kata dia, motor Aipda Robig Z pun dipepet oleh salah satu pengendara motor itu. "Terduga pelanggar (Aipda RZ) menunggu tiga orang ini putar balik, kurang lebih seperti itu dan terjadilah penembakan," kata Aris saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/12/2024).

Dia mengungkapkan bahwa Aipda Robig melakukan penembakan sebanyak empat kali. Peristiwa penembakan itu terjadi pada 24 November 2024 di Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Adapun kronologi berdasarkan aktivitas Aipda Robig, bermula saat anggota polisi itu pulang dari kantornya di malam hari. Lalu, kata dia, Aipda Robig melihat ada satu kendaraan yang dikejar oleh tiga kendaraan lainnya.

Baca Juga


Ketika momen itu, menurut dia, pengendara sepeda motor yang saling kejar-kejaran itu mengganggu jalan Aipda RZ hingga memepet motor yang digunakannya.

 

Tawuran tak terjadi

Dalam rapat dengan Komisi III DPR, jajaran Polda Jateng juga mengungkap, bahwa Aipda Robig Zaenudin melepaskan empat kali tembakan pada dini hari tanggal 24 November 2024. Hal itu membantah kesimpulan sementara Polrestabes Semarang pekan lalu yang menyebut Aipda Robig hanya melakukan dua kali tembakan.

Fakta Aipda Robig melepaskan empat kali tembakan diungkap Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jateng AKBP Helmi. AKBP Helmi mengungkapkan, setelah menerima laporan polisi (LP), pihaknya segera melakukan penyelidikan.

"Peristiwa itu bermula dari beberapa kumpulan anak-anak yang melakukan ajang tawuran melalui media sosial. Ketika sampai di titik pertemuan tempat untuk terjadi tawuran, ajakan tawuran itu ada, menuju TKP tawuran itu ada, tapi proses untuk terjadinya tawuran tidak terjadi," kata Helmi.

Helmi menambahkan, tawuran yang direncanakan dua kelompok remaja itu batal karena salah satu grup membawa senjata tajam. Padahal dalam perjanjian sebelumnya, mereka akan berkelahi dengan tangan kosong.

"Sehingga lawan satunya mundur. Sehingga terjadi proses kejar mengejar sampai dengan TKP Alfamart," ucapnya.

Alfamart yang dimaksud Helmi berlokasi di Jalan Candi Penataran, Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang. "Pada saat sampai di TKP Alfamart, posisi anggota (Aipda Robig) tadi berasal dari daerah Gunungpati, yang berlawanan dari arah TKP. Pada saat itu anggota itu sempat dipepet orang yang dikejar oleh tiga kendaraan sepeda motor," kata Helmi.

Aipda Robig kemudian menepi ke pinggir jalan. "Karena yang dikejar pertama sudah masuk ke dalam gang, kemudian tiga orang yang sepeda motor ini berbalik lagi menuju TKP semula. Kemudian berhadapan dengan anggota," ujar Helmi.

Rekaman kamera pengawas atau CCTV yang memperlihatkan momen ketika Aipda Robig melakukan penembakan turut diputar di ruang sidang Komisi III. Dalam rekaman tersebut tampak Aipda Robig memakirkan sepeda motornya di tengah jalan dalam keadaan melintang, kemudian melangkah turun.

"Anggota ini ke arah tengah jalan, dari arah sekitar 10 meter, anggota, berdasarkan keterangan yang sudah kita dapatkan, melakukan tembakan peringatan satu kali arah jam 11, dengan mengatakan 'polisi'. Karena kemudian saking kencang, tembakan kedua mengenai almarhum Gamma yang berada di posisi tengah kendaraan pertama. Kemudian kendaraan kedua dilakukan penembakan juga tapi tidak ada korban. Kemudian tembakan terakhir keempat mengenai kendaraan terakhir dengan satu peluru tapi dua korban yang kena," tutur Helmi.

 

Hadir di rapat yang sama, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menyatakan siap bertanggung jawab dan dievaluasi pasca kasus anggotanya menembak siswa SMKN 4, GRO beberapa waktu lalu. "Sepenuhnya saya siap bertanggung jawab, saya siap dievaluasi, apa pun bahasanya saya siap menerima konsekuensi dari peristiwa ini," kata Irwan.

Sebagai atasan Aipda Robig Zaenudin pelaku di kasus tersebut, ia meminta maaf kepada warga Semarang dan khusunya keluarga korban. "Kami sebagai atasan Brigadir R, dalam kesempatan ini memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat khususnya warga Semarang terlebih keluarga besar almarhum ananda Gamma," katanya.

Pihaknya menyebut tindakan Aipda Robig Zaenudin mengabaikan prinsip-prinsip penggunaan kekuatan, abai dalam menilai situasi, dan teledor dalam menggunakan senjata api.

"Dan atas segala tindakan anggota saya Brigadir R yang telah mengabaikan prinsip-prinsip penggunaan kekuatan, abai dalam menilai situasi, teledor dalam menggunakan senjata api dan telah melakukan tindakan excessive action, tindakan yang tidak perlu," katanya.

Sebelumnya, Wakapolda Jateng Brigjen Agus Suryo Nugroho mengatakan, anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang yang menjadi pelaku penembakan tiga siswa SMKN 4 Kota Semarang, Aipda Robig Zaenudin, akan segera menjalani sidang etik. Tindakan Robig dinilai telah melanggar kode etik profesi kepolisian.

"Berkaitan dengan pelaku penembakan, kami jamin bahwa sesaat setelah kejadian, paginya sudah dilakukan pemeriksaan, dan hari ini sudah terperiksa. Dan dalam jangka waktu dekat ini, sudah akan dilakukan sidang etik," kata Agus dalam konferensi pers di Mapolda Jateng, Semarang, Senin (2/12/2024).

"Minggu ini mungkin sudah ada sidang etik," tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler