Misteri Proyektil di Tubuh Gamma, Mengapa Pihak RS Kariadi tak Beri Tahu Keluarga Korban?

Pihak RSUP Kariadi tidak memberi informasi bahwa masih ada proyektil di tubuh Gamma.

ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Sejumlah siswa meletakkan bunga sebagai dukungan dan doa usai Aksi Usut Tuntas Kasus Penembakan Siswa, di depan SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/11/2024).
Rep: Kamran Dikarma Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gamma (17 tahun), siswa SMKN 4 Kota Semarang yang tewas ditembak Robig Zaenudin, anggota Polrestabes Semarang, dimakamkan dalam kondisi proyektil masih bersarang di tubuhnya. Hal itu diungkap Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Tengah (Jateng) AKBP Helmi ketika berpartisipasi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/12/2024).

Baca Juga


"Kemudian proses ekshumasi (pembongkaran makam) sudah kita lakukan pada Jumat minggu lalu, dengan membuktikan bahwa korban Gamma meninggal karena adanya proses penembakan. Pada saat proses ekshumasi ditemukan proyektil bersarang di bawah usus," kata AKBP Helmi dalam keterangannya di Komisi III DPR RI

Dia menambahkan, pihaknya kemudian mengirimkan proyektil tersebut ke Labfor bersama senjata api yang digunakan Robig Zaenudin. "Hari ini kami akan mendapatkan keterangan dari dokter forensik dan dari pihak Labfor mengenai senpi dan proyektil yang sudah kita kirim. Setelah itu nanti malam direncanakan akan dilakukan olah TKP untuk menggambarkan peristiwa yang terjadi," kata Helmi.

Helmi kemudian menjamin bahwa Robig Zaenudin bakal menjadi tersangka dalam kasus penembakan terhadap Gamma. "Setelah olah TKP dan mendapat keterangan ahli dari Ditreskrimum Polda Jateng akan melakukan penetapan tersangka, di mana saat ini tersangka sudah dilakukan patsus oleh Bidpropam Polda Jateng," ujarnya.

Gamma meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi, Kota Semarang. Republika mencoba mengontak humas RSUP Dr Kariadi untuk menanyakan perihal masih bersarangnya proyektil di tubuh Gamma. Namun, hingga berita ini ditulis, humas RSUP Dr Kariadi belum memberikan tanggapan.

Sementara itu, keluarga Gamma mengaku tidak tahu bahwa ketika Gamma dimakamkan masih terdapat proyektil di tubuhnya. "Kita tidak tahu," ungkap paman Gamma, Agung, ketika dikonfirmasi di Kota Semarang.

Dia menjelaskan bahwa keluarga mengetahui Gamma meninggal pada Ahad (24/11/2024) siang, sekitar pukul 12:15 WIB. Setelah menerima informasi itu, keluarga Gamma segera berangkat ke RSUP Dr Kariadi. "Kita melihat jenazahnya di rumah sakit sudah dikafani. Jadi kita hanya melihat wajahnya saja," kata Agung.

Agung menambahkan bahwa pihak RSUP Dr Kariadi pun tidak memberi informasi bahwa masih terdapat proyektil di tubuh Gamma.

Empat tembakan..

 

Dalam RDP di Komisi III DPR RI, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jateng AKBP Helmi mengungkap kronologis penembakan tiga siswa SMKN 4 Kota Semarang oleh Robig Zaenudin. Dia mengatakan, Zaenudin melepaskan empat kali tembakan pada dini hari tanggal 24 November 2024. Hal itu membantah kesimpulan sementara Polrestabes Semarang pekan lalu yang menyebut Aipda Robig hanya melakukan dua kali tembakan.

AKBP Helmi mengungkapkan, pihaknya sudah menerima laporan polisi (LP) yang diajukan keluarga Gamma. Pasal yang digunakan dalam LP itu adalah Pasal 338 dan atau Pasal 351 KUHP tentang pembunuhan dan penganiayaan.

AKBP Helmi mengungkapkan, setelah menerima LP, pihaknya segera melakukan penyelidikan. "Peristiwa itu bermula dari beberapa kumpulan anak-anak yang melakukan ajang tawuran melalui media sosial. Ketika sampai di titik pertemuan tempat untuk terjadi tawuran, ajakan tawuran itu ada, menuju TKP tawuran itu ada, tapi proses untuk terjadinya tawuran tidak terjadi," kata Helmi.

Dia menambahkan, tawuran yang direncanakan dua kelompok remaja itu batal karena salah satu grup membawa senjata tajam. Padahal dalam perjanjian sebelumnya, mereka akan berkelahi dengan tangan kosong. "Sehingga lawan satunya mundur. Sehingga terjadi proses kejar mengejar sampai dgn TKP Alfamart," ucapnya.

Alfamart yang dimaksud Helmi berlokasi di Jalan Candi Penataran, Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang. "Pada saat sampai di TKP Alfamart, posisi anggota (Aipda Robig) tadi berasal dari daerah Gunungpati, yang berlawanan dari arah TKP. Pada saat itu anggota itu sempat dipepet orang yang dikejar oleh tiga kendaraan sepeda motor," kata Helmi.

Aipda Robig kemudian menepi ke pinggir jalan. "Karena yang dikejar pertama sudah masuk ke dalam gang, kemudian tiga orang yang sepeda motor ini berbalik lagi menuju TKP semula. Kemudian berhadapan dengan anggota," ujar Helmi.

Rekaman kamera pengawas atau CCTV yang memperlihatkan momen ketika Aipda Robig melakukan penembakan turut diputar di ruang sidang Komisi III. Dalam rekaman tersebut tampak Aipda Robig memakirkan sepeda motornya di tengah jalan dalam keadaan melintang, kemudian melangkah turun.

"Anggota ini ke arah tengah jalan, dari arah sekitar 10 meter, anggota, berdasarkan keterangan yang sudah kita dapatkan, melakukan tembakan peringatan satu kali arah jam 11, dengan mengatakan 'polisi'. Karena kemudian saking kencang, tembakan kedua mengenai almarhum Gamma yang berada di posisi tengah kendaraan pertama. Kemudian kendaraan kedua dilakukan penembakan juga tapi tidak ada korban. Kemudian tembakan terakhir keempat mengenai kendaraan terakhir dgn satu peluru tapi dua korban yang kena," tutur Helmi.

 

Dua korban lain yang menjadi korban penembakan Aipda Robig adalah S (16 tahun) dan A (17 tahun). "Untuk yang dijoki, keserempet wilayah dada. Kemudian yang dibonceng pelurunya masuk dari tangan kiri," kata Helmi.

Dia menambahkan, sejauh ini sudah terdapat 11 anak yang dijadikan saksi dalam peristiwa penembakan tersebut. Polda Jateng juga sudah mengambil keterangan Aipda Robig.

Polrestabes Semarang sebelumnya menyampaikan bahwa Robig Zaenudin melakukan penembakan terhadap tiga siswa SMKN 4 Kota Semarang di depan sebuah minimarket di Jalan Candi Penataran, Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang.

Robig disebut berusaha membubarkan aksi tawuran yang terjadi di daerah tersebut pada dini hari tanggal 24 November 2024. Namun pelaku tawuran berusaha menyerang Robig. Hal itu yang membuatnya melepaskan tembakan.

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengungkapkan, berdasarkan kesimpulan sementara, Robig melepaskan dua tembakan. "Tembakan pertama mengenai almarhum Gamma, mengenai pinggang. Kemudian tembakan kedua mengenai Satria dan Adam. Itu satu peluru," katanya dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Rabu (27/11/2024) lalu.

Kala itu Irwan tak menjelaskan lebih lanjut tentang bagaimana situasi yang dihadapi Robig sehingga dia harus melepaskan tembakan ke arah tiga siswa SMKN 4 Kota Semarang. Irwan hanya menyampaikan bahwa penyelidikan penembakan Robig akan dilakukan oleh Polda Jateng.

Aduan Pelanggaran HAM Aparat Kepolisian. - (Republika)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler