Tim Rido Persoalkan Banyak Warga tak Dapat Undangan Nyoblos, Ini Respons Kubu Pramono-Rano

Kubu Pram-Rano mengeklaim menang satu putaran dari rekapitulasi tingkat kecamatan.

Bayu Adji Prihammanda/Republika
Ketua Tim Pemenangan Pramono-Rano, Lies Hartono alias Cak Lontong, memberikan keterangan saat konferensi pers di Rumah Cemara 19, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2024).
Rep: Bayu Adji Prihammanda Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno kembali mengeklaim telah memenangkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 dalam satu putaran. Klaim itu didasari pada hasil rekapitulasi di tingkat kecamatan yang telah selesai, yang menunjukkan Pramono-Rano meraih 2.183.239 suara atau 50,07 persen.

Baca Juga


Ketua Tim Pemenangan Pramono-Rano, Lies Hartono alias Cak Lontong, mengatakan kemenangan pasangan calon (paslon) nomor urut 3 tetap memiliki legitimasi meski tingkat partisipasi pemilih di Pilgub Jakarta relatif rendah. Pasalnya, jumlah suara sah di Pilgub Jakarta berada di angka sekitar 4,3 juta dari total daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 8,2 juta. Artinya, tingkat partisipasi pemilih lebih dari 50 persen.

"Apapun itu, penyelenggara pemilu sudah melaksanakan tugasnya sesuai dengan undang-undang dan aturan, dan itu berjalan baik. Artinya kalau semua berjalan sesuai aturan sesuai undang-undang, tidak perlu lagi yang dipertanyakan legitimasinya," kata dia saat konferensi pers di Rumah Cemara 19, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2024).

Sementara itu, Bendahara Tim Pemenangan Pramono-Rano, Charles Honoris, mengakui tingkat partisipasi pemilih di Pilgub Jakarta 2024 mengalami penurunan. Namun, penurunan tingkat partisipasi yang menurun tak hanya terjadi di Jakarta, melainkan di seluru daerah yang menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Ihwal banyaknya warga yang tak mendapatkan undangan untuk mencoblos atau formulir C6 seperti yang dipermasalahkan kubu Ridwan Kamil-Suswono (Rido), Charles menilai, hal itu dinilai tidak perlu dipermasalahkan. Pasalnya, formulir C6 disebut hanya bersifat pemberitahuan.

"Tidak mendapatkan C6 itu bukan berarti calon pemilih kehilangan haknya untuk memilih. Calon pemilih tetap bisa datang ke TPS dengan membawa KTP asalkan yg bersangkutan terdaftar di TPS tersebut," kata dia.

 

Karena itu, Charles menolak anggapan bahwa partisipasi pemilih rendah karena formulir C6 tidak terdistribusi dengan baik. Apalagi, ketika masalah itu dikatakan sebagai upaya manipulasi.

Ia juga mempertanyakan klaim pasangan Rido yang menyatakan rendahnya partisipasi pemilih membuat suara mereka tak maksimal. Pasalnya, tidak semua pemilih yang tak datang mencoblos merupakan pendukung pasangan Rido.

"Bagaimana anda bisa memastikan, 01 bisa memastikan, bahwa yang tidak mendapatkan C6 itu pasti memilih mereka? Kalau dikatakan mereka dirugikan, kami juga bisa mengatakan kami dirugikan. Karena bisa saja yang tidak mendapatkan C6 itu pemilih dari 03," kata dia.

Karena itu, ia meminta kubu pasangan Rido untuk tidak membuat alasan untuk tak menerima hasil Pilgub Jakarta. Pasalnya, saat ini warga Jakarta butuh pemerintahan baru yang segera harus bisa bekerja untuk bisa menyelesaikan permasalahan warga Jakarta.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler