Kata Presiden Prabowo Soal Kearifan Muhammadiyah
Presiden Prabowo berpidato dalam Tanwir Muhammadiyah di Kupang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto memuji organisasi Islam, Muhammadiyah, yang telah menjadi contoh nyata dalam membangun kehidupan yang inklusif, saling menghormati, dan mendukung di antara berbagai elemen masyarakat.
Apresiasi itu disampaikan Presiden saat berpidato dalam pembukaan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu.
"Saudara telah memberi contoh dalam toleransi, dalam kehidupan inklusif, dalam kehidupan saling hormat-menghormati, dalam kehidupan saling menjaga, saling mendukung, ini sangat penting," ujar Presiden Prabowo Subianto.
Dalam pidatonya, Presiden menekankan pentingnya perbedaan dalam masyarakat, termasuk perbedaan suku, agama, dan budaya, serta mengajak semua pihak untuk menghormati dan merayakan keberagaman.
Presiden juga mengingatkan bahwa terdapat pihak-pihak tertentu dari berbagai agama, ras, dan suku, yang cenderung mengambil sikap keras, seperti fanatisme agama, suku, dan budaya, yang justru dapat menimbulkan konflik dan peperangan.
Oleh karena itu Kepala Negara menegaskan bahwa upaya Muhammadiyah dalam mempromosikan persatuan dan perdamaian sangat berharga bagi bangsa Indonesia.
Dalam kesempatan itu Presiden Prabowo mengucapkan selamat kepada Muhammadiyah atas Milad ke-112 dan berharap agar organisasi ini terus memainkan peranannya di bidang dakwah, pendidikan, dan kesehatan, guna melahirkan kemakmuran yang merata bagi seluruh masyarakat.
“Milad ke-112 tentunya saya atas nama pemerintah dan pribadi menyampaikan selamat dan harapan ke depan Muhammadiyah akan terus dalam peranannya di bidang dakwah, kesehatan, pendidikan, melahirkan kemakmuran untuk semua," kata Presiden Prabowo Subianto.
Mengapa Kupang?
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan pemilihan Nusa Tenggara Timur sebagai lokasi pelaksanaan sidang tanwir dan milad atas pertimbangan memberi apresiasi dan dukungan penuh terhadap kemajuan Muhammadiyah di NTT.
"Kami ingin terus menggalang kerja sama dengan semua pihak untuk gerakan kemakmuran di NTT dan memperluas amal usaha Muhammadiyah di seluruh tanah air," kata Haedar Nashir dalam sambutannya pada acara pembukaan Sidang Tanwir dan Milad Ke-112 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang, NTT, Rabu.
Dia mengatakan bahwa kehadiran Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) dan amal usaha lain di Kupang, NTT, telah dirasakan kehadirannya oleh masyarakat luas di provinsi berbasis kepulauan itu.
"Pasalnya, mayoritas mahasiswa di UMK adalah mereka yang beragama Kristen-Katolik, sehingga UMK sering disebut sebagai 'Universitas Muhammadiyah Kristen'," katanya.
Selain itu, sejumlah simpatisan Muhammadiyah di universitas itu juga secara sosiologis sering disebut sebagai "Krismuha" atau Kristen Muhammadiyah.
"Semua itu membuktikan bahwa kehadiran Muhammadiyah untuk semua. Muhammadiyah tidaklah untuk dirinya, tetapi untuk bangsa dan kemanusiaan semesta," ujar dia.
Dia mengatakan bahwa pihaknya bersyukur kepada Allah SWT dan juga kepada seluruh pihak karena Muhammadiyah dapat bertahan, bertumbuh kembang dan bergerak berkesinambungan untuk terus menebar amal usaha yang bermanfaat untuk orang banyak sejalan dengan misi Islam “rahmatan lil alamin”.
Dia menegaskan bahwa Muhammadiyah akan terus berkiprah memajukan umat, bangsa, dan dunia kemanusiaan semesta sebagaimana inspirasi lahirnya Gerakan Islam ini oleh KH Ahmad Dahlan pada 112 tahun yang lalu.