Kedubes China Keluarkan Peringatan Terkait Perang Saudara di Suriah

Peringatan tersebut dikeluarkan menyusul pecahnya perang saudara di Suriah.

AP/Ghaith Alsayed
Pasukan antirezim Bashar Al-Assad berhasil merebut Kota Hama, Suriah.
Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Kedutaan Besar China di Damaskus, Suriah telah mengeluarkan peringatan darurat bagi warganya untuk tidak bepergian ke negara tersebut. Peringatan tersebut dikeluarkan menyusul pecahnya perang saudara di Suriah.

Baca Juga


"Mengingat situasi keamanan saat ini di sana, Kedutaan Besar China di Suriah telah mengeluarkan peringatan keamanan untuk menyarankan warga negara China agar tidak bepergian ke Suriah saat ini," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Jumat (6/12/2024).

Lin Jian menyebut China mengikuti perkembangan di Suriah dengan saksama dan berharap stabilitas akan segera pulih di negara itu.

"Warga negara China maupun lembaga yang sudah ada di sana perlu tetap waspada, mengambil tindakan pencegahan keselamatan ekstra, bersiap menghadapi keadaan darurat, dan kembali ke China atau meninggalkan Suriah sesegera mungkin," ungkap Lin Jian.

Mereka diminta untuk meninggalkan Suriah baik melalui penerbangan komersial maupun jalur darat.

"Kami mendesak mereka untuk segera menghubungi kedutaan untuk meminta bantuan jika mereka menghadapi keadaan darurat. Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk membantu warga negara kami termasuk mereka yang perlu segera pergi ke tempat yang aman," tambah Lin Jian.

 

Bentrokan antara pasukan rezim Suriah dan kelompok anti-rezim pertama kali terjadi pada 27 November di wilayah barat pedesaan Aleppo.

Sebelumnya pada 30 November, pasukan oposisi berhasil menguasai sebagian besar pusat kota Aleppo dan mendominasi wilayah Provinsi Idlib.

Kemudian pada 1 Desember, Tentara Nasional Suriah yang beroposisi meluncurkan Operasi Fajar Kebebasan melawan kelompok teror PKK/YPG di distrik Tel Rifaat, pedesaan Aleppo, dan berhasil membebaskan wilayah tersebut dari elemen-elemen kelompok militan.

Namun pada 5 Desember, setelah pertempuran sengit, pasukan anti-rezim merebut pusat kota Hama dari kendali rezim. Hingga Jumat pagi (6/12/2024), kelompok anti-rezim berhasil menguasai Rastan dan Talbiseh, distrik kunci yang terletak di sepanjang Jalan Raya M5, jalur utama yang menghubungkan Aleppo, Hama, dan Homs ke Damaskus.

Terkait kondisi tersebut, pesawat militer Rusia diberitakan memberi dukungan kepada pasukan militer Suriah di tengah pertempuran yang terus berlangsung.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler