Istilah Daerah Pal di Depok, Zaman Belanda Merupakan Pos Kuda Penarik Pedati Istirahat
Istilah Pal di Depok ini muncul ketika pembagunan Jalan Raya Po ruas Batavia Buitenzorg pada 1808.
RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Daerah Pal berada di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, persisnya di pertigaan Jalan Komjen M Yasin dengan Jalan Raya Bogor-Jakarta.
Dahulu kala pada zaman penjajahan Belanda, daerah Pal sekarang ini merupakan tugu batas perjalanan yang merupakan penanda lokasi sekaligus pos peristirahatan kuda pedati para pejabat Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Depok dan Bogor.
Dalam tayangan Instagram rizki.rmhadhani, mengulas soal daerah Pal di Kota Depok, bertajuk Jelajah Bareng Rizki Ramadhani.
Narasi diawali, di Depok ada daerah namanya Pal. Kenapa namanya Pal? Gini ceritanya. Pal itu asalnya dari bahasa Belanda. Tapi, sudah diserap kedalam bahasa Indonesia juga, artinya tonggak atau tiang.
Pertanyaannya, tonggak macam apa yang ada disini? Gue kesulitan menemukan jejak Pal itu berada, karena benda itu udah ngga ada dan gue belum menemukan arsip berupa foto maupun lukisan terkait Pal yang ada di Cimanggis, Depok ini.
Istilah Pal di Depok ini muncul ketika pembagunan Jalan Raya Po ruas Batavia Buitenzorg pada 1808.
Tijdschrift voor Nederlandsch-Indie tahun 1842 disebutkan terdapat 6 pos di sepanjang jalur ini.
Pos 1 di Bidara Cina, Pos 2 di Tanjung (oost) 15 Pal dari Batavia, Pos 3 di Cimanggis dan seterusnya.
Di pos ini, kuda-kuda penarik pedati istirahat. Karena bentuknya tonggak, orang-orang kita menyebutnya Tugu, seperti halnya di Jogja.
Maka, tak heran nama Tugu masih melekat jadi nama tempat di sekitar sini. Rumah Sakit Tugu Ibu, Pasar Tugu dan seterusnya. (***)