Masyarakat Indonesia Gemar ke Sarawak untuk Berobat, Ini Alasannya

Masyarakat Indonesia juga gemar berjalan-jalan di Kota Kuching atau berbelanja.

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Bus Angkutan Lintas Batas Negara (ALBN) dengan rute trayek Pontianak-Kuching tiba di Kuching Sentral Bus Terminal di Kuching, Sarawak, Malaysia, Sabtu (12/8/2023).
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sarawak Tourism Board (STB) menyebut masyarakat Indonesia gemar pergi ke Sarawak, Malaysia untuk melakukan pengobatan. Alasannya karena aksesnya yang dinilai mudah didapat serta jarak yang dekat.

Baca Juga


“Jadi ada yang contohnya kalau mereka biasa pergi ke Malaysia untuk berobat biasa ke Penang, Kuala Lumpur. Salah satu opsi juga ke Kuching sebab mereka akan ke Kalimantan Barat untuk merawat kerabat,” kata Manager ASEAN STB Karmilla Kamaruddin dalam temu media di Jakarta, Senin (9/12/2024).

Menanggapi negara mana yang sering pergi ke Sarawak, Karmilla mengatakan masyarakat Indonesia yang pergi berobat ke Sarawak kebanyakan memiliki sanak saudara di Provinsi Kalimantan Barat.

Para pengunjung (visitor) yang datang biasa berangkat dari Pontianak ke Ibu Kota Kuching dan kembali dengan menggunakan mobil atau bus dengan durasi perjalanan kurang lebih selama enam jam.

Opsi tersebut diambil masyarakat karena biaya perjalanan dianggap lebih murah dibandingkan pergi dari Jakarta ke Pontianak.

“Karena kita ada perbatasan Kalimantan Barat dan Kuching itu hanya enam jam, jadi mereka di sana untuk berobat,” kata dia.

Kegiatan lain yang juga masyarakat Indonesia gemar lakukan ketika pergi ke Sarawak adalah sekadar berjalan-jalan di dalam Kota Kuching atau berbelanja.

 

Selain masyarakat Indonesia, pengunjung lain yang datang kebanyakan berasal dari daerah lain seperti Semenanjung Malaysia dan Sabah. Diikuti dengan pengunjung dari Brunei Darussalam.

“Kami sebut mereka visitor karena mereka tidak datang dalam waktu yang lama, berbeda dengan turis. Kalau Brunei, itu ke Miri cuma butuh satu jam dengan menyetir mobil, jadi orang Brunei biasa ke Miri untuk beli barang mingguan, habis itu pulang,” ujar Karmilla.

Kemudian, ada pula pengunjung dari Singapura yang suka datang ke Sibu melalui moda transportasi udara. Ada juga pengunjung asal China yang datang karena konektivitas yang mudah diakses dari Kuala Lumpur ke Kuching atau Brunei Darussalam ke Kuching.

“Terakhir ada visitor dari Filipina, kebanyakan mereka bekerja di Brunei, jadi mereka (datang) lewat Miri,” ucap dia.

Assistant Manager-Media Management STB Nurhadiatul Sukinah Jamali mengatakan saat ini provinsi terbesar di Malaysia itu sedang berupaya meningkatkan kualitas pariwisata medis (medical tourism).

Ia mengklaim pengobatan di Sarawak sudah terakreditasi secara internasional dengan perawatannya yang beragam. Misalnya seperti perawatan gigi, skrining kesehatan, dan terapi. Nurhadiatul turut mengklaim pengobatan di sana dapat dilakukan dengan nyaman karena suasananya yang tenang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler