Mohammed Al-Bashir Jadi Pemimpin Pemerintahan Transisi Suriah

Mohammed Al-Bashir akan jalankan pemerintahan transisi.

AP Photo/Omar Sanadiki
Warga Suriah merayakan kedatangan pejuang oposisi di Damaskus, Suriah, Ahad (8/12/2024). Kekuasaan Partai Baath di Suriah tumbang pada Ahad (8/12/2024). Hal itu ditandai ibu kota Damaskus lepas dari kendali rezim Presiden Bashar al-Assad. Runtuhnya kekuatan pasukan Assad di ibu kota mengakhiri 61 tahun pemerintahan Partai Baath yang penuh kekerasan dan 53 tahun kekuasaan keluarga Assad. 
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Mohammed Al-Bashir, perdana menteri dalam Pemerintahan Penyelamat Suriah (SSG), menyatakan pada Selasa bahwa pihak oposisi Suriah telah mengizinkannya membentuk pemerintahan peralihan seusai kejatuhan rezim Bashar Al-Assad.

Baca Juga


"Menurut keputusan Komando Umum, kami telah mendapat izin untuk membentuk sebuah pemerintahan sementara yang akan berjalan secara tentatif hingga 1 Maret 2025," ucap Al-Bashir kepada media Al-Hadath.

SSG awalnya dibentuk oleh organisasi Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) dan kelompok bersenjata lainnya di Provinsi Idlib pada 2017.

Setelah takluknya Damaskus kepada kelompok oposisi pada Ahad (8/12), Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi Al-Jalali setuju menyerahkan kekuasaan kepada SSG.

Pada Selasa pula, otoritas penerangan Suriah menerbitkan daftar harga gas, bensin, dan emas, serta nilai tukar mata uang, termasuk lira Turki, melalui media sosial Telegram. Nilai tukar 1 dolar AS adalah 35 lira Turki, sementara nilai tukar 1 euro adalah 37,96 lira.

Mata uang Suriah, pound, masih beredar di Damaskus dan Aleppo. Ketika kelompok oposisi merebut kekuasaan, nilai pound Suriah sempat ambruk hingga 25 ribu per dolar AS sebelum berangsur pulih ke nilai sebelumnya sebesar 15 ribu, sebagaimana dikonfirmasi koresponden media Rusia RIA Novosti.

Harga makanan di pertokoan lebih tinggi 30--50 persen dari harga di masa pemerintahan sebelumnya. Makanan pokok seperti buah-buahan dan sayur-sayuran masih tersedia.

Seusai Damaskus ditaklukkan kelompok oposisi Suriah pada Minggu, Al-Jalali dan 18 anggota kabinet lainnya menegaskan komitmen untuk tetap bertahan di Damaskus. Ia juga menyatakan telah berkomunikasi dengan pasukan oposisi yang menyerbu Damaskus di hari yang sama.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia memastikan bahwa Bashar Al-Assad telah mengundurkan diri sebagai presiden Suriah dan keluar dari negara tersebut seusai bernegosiasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik Suriah.

Pesan Amerika

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Senin (9/12) menyatakan bahwa ISIS akan berusaha memanfaatkan perubahan situasi politik di Suriah untuk membangun kembali kemampuannya, tetapi AS berkomitmen untuk tidak membiarkan hal ini terjadi.

"ISIS akan mencoba menggunakan periode ini untuk membangun kembali kemampuannya, untuk menciptakan tempat berlindung yang aman. Seperti yang ditunjukkan oleh serangan presisi kami pada akhir pekan, kami bertekad untuk tidak membiarkan hal itu terjadi," kata Blinken saat upacara Penghargaan Juara Anti-Korupsi di Departemen Luar Negeri.

Selain itu, AS bakal terus melindungi personelnya dari ancaman apa pun dari pihak mana pun, lanjutnya.

Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan pada Minggu (8/12) bahwa telah dilakukan lebih dari 75 serangan udara terhadap ISIS dilakukan di Suriah tengah untuk mencegah kelompok teroris mengambil keuntungan dari ketidakstabilan yang terjadi di negara tersebut.

 

Kelompok oposisi bersenjata Suriah merebut Damaskus pada Minggu.

Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan bahwa dia dan 18 menteri lainnya telah memutuskan untuk tetap berada di ibu kota, dan mempertahankan kontak dengan para pemimpin oposisi.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Presiden Suriah Bashar Assad telah mengundurkan diri dan meninggalkan Suriah setelah melakukan negosiasi dengan beberapa peserta konflik Suriah.

Pada Minggu, sebuah sumber di Kremlin mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Assad dan anggota keluarganya telah tiba di Moskow, dan Rusia telah memberi mereka suaka atas dasar kemanusiaan.

Sumber tersebut juga mencatat bahwa para pejabat Rusia melakukan kontak dengan perwakilan oposisi bersenjata Suriah, yang para pemimpinnya telah menjamin keamanan pangkalan militer Rusia dan fasilitas diplomatik di Suriah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler