Ulama Suriah DR Taufiq Ramadhan Al-Buthi Sampaikan Permintaan Doa ke Relawan MER-C

DR Taufiq Ramadhan al-Buthi dipastikan baik-baik saja

dok ICIS
DR Taufiq Ramadhan al-Buthi masih dalam kondisi sehat
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ulama Damaskus Suriah Syekh DR Taufiq Ramadhan al-Buthi, putra almarhum asy-syahid, Syekh Prof Said Ramadhan al-Buthi, menyatakan dirinya baik-baik saja.

Baca Juga


Saat ditanya Presidium MER-C, dr Tonggo Meaty Fransisca, ihwal kondisinya terkini di Suriah, Syekh Taufiq menyampaikan doa dan harapan sebagai berikut:

Pesan Taufiq Ramadhan al-Buthi - (Dok Istimewa )

“Terimakasih atas doa kalian, saya alhamdulillah baik baik saja, demikian juga Suriah. Satu fase sejarah negara kami telah berakhir, bermula fase baru, kami berharap fase itu memperbaiki yang rusak, membangun yang hancur, dan permulaan dari kebaikan,” tulis Syekh Taufiq kepada dr Mea, begitu akrab disapa, sebagaimana diterima Republika.co.id, Rabu (11/12/2024).

Syekh Taufiq, dikenal sebagai salah satu ulama kharismatik Damaskus. Dia tercatat sebagai penasihat Presiden Bashar al-Assad. Syekh Taufiq, sebagaimana alharmahum ayahandanya, dikenal gigih menyuarakan pentingnya Rekonsiliasi Suriah dan menghindari api fitnah yang disulut orang-orang tak bertanggung jawab.

DR Taufiq kerap melakukan kunjungan ke Indonesia dan bertemu tokoh penting dari ulama hingga pejabat pemerintahan. Dia dikenal pula mempunyai santri cukup banyak di Indonesia.

Sebelumnya beredar isu, Syekh Taufiq meninggal terbunuh. Kondisi Syekh DR Taufiq Ramadhan al-Buthi putra almarhum as-Syahid Syekh Sa'id Ramadhan al-Buthi, dipastikan baik-baik saja.

Kepastian informasi ini membantah sejumlah isu yang berbedar luas bahwa sosok yang dikenal sebagai penasihat kepresidenan Bashar al-Assad telah terbunuh.

“Alhamdulillah beliau baik-baik saja,” kata Syekh Mahmud al-Buthi, putra Syekh Taufiq, dalam pesan berantai yang terkonfirmasi Republika.co.id, di Jakarta, Selasa (10/12/2024).    

Dia menegaskan kabar tersebut adalah kabar bohong tidak bisa dibenarkan. Tujuannya hanya untuk mengadudomba sesama bangsa Suriah. “Ini adalah isu untuk menyesatkan dan menebarkan api fitnah di antara rakyat,” ujar dia.

DR Taufiq Ramadhan dikenal sangat aktif menyuarakan pentingnya persatuan Suriah dan menghindari perpecahan yang sengaja dikobarkan pihak tak bertanggung jawab. Beberapa kali dia berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan sejumlah tokoh dari pejabat hingga ulama. Dia juga dikenal mempunyai banyak murid di Indonesia yang moderat.

 

Sementara itu, mahasiswa Indonesia yang tengah belajar di Damaskus, Muhammad Setia mengaku sempat didatangi oposisi bersenjata Suriah dalam masa transasi pemerintahan Suriah.

Menurut dia, pihak oposisi tidak melakukan sweeping setelah menjatuhkan kekuasaan Presiden Bashar al-Assad. 

Namun, lanjut dia, pihak oposisi sempat berkunjung ke asrama mahasiswa Indonesia yang berada di distrik Rukn Dien. 

"Gak ada (sweeping), tapi ada kunjungan mas ke asrama kita semalam," ujar Setia dihubungi Republika.co.id, Senin (9/12/2024). 

Setia mengatakan, pada malam itu ada dua orang yang mengunjungi asrama mahasiswa dengan membawa senjata. Walaupun, kata dia, dalam kunjungannya itu mereka hanya untuk menenangkan mahasiswa. 

"Iya dengan senjata, tetapi dalam rangka berkunjung untuk menenangkan kita semua untuk jangan takut dan mereka siap menjaga keamanan jiwa kita," ucap Setia.

Ketua Tim Literasi PPI Suriah ini melaporkan, suasana depan asrama mahasiswa kini sudah mulai kondusif. Angkutan umum  sudah mulai berjalan seperti biasanya. 

Konflik berdarah di Suriah telah berlangsung lebih dari satu dekade. Namun, Setia bersyukur situasinya tidak seperti konflik berdarah yang terjadi pada 2011 lalu. 

"Alhamdulillah, kejadian sekarang sangat berbeda dengan konflik 2011 kemarin yang berdarah, sekarang aman damai," kata dia. 

BACA JUGA: Ingin Tahu Peran Turki Dukung Pemberontak dan Adu Domba Suriah? Ini Laporan Media

Saat pasukan oposisi mulai masuk Damaskus, kata dia, juga nyaris tidak ada bunyi pertempuran. 

"Ketika mereka masuk ke Damaskus hampir gak ada bunyi pertempuran, mungkin ada suara tembakan euforia kemenangan mereka seperti yang tersebar di media-media," jelas Setia. 



Dia menambahkan, masyarakat lokal dan mahasiswa Indonesia di Damaskus saat ini juga sudah merasa aman. 

"Ini yang kami rasakan di sni, tidak semenakutkan yang diberitakan di media-media," kata mahasiswa tahun ketiga Universitas Bilas-Syam ini.

Seperti diketahui, setelah peralihan kekuasaan yang menggulingkan Presiden Bashar al-Assad, suasana di Damaskus berubah dengan cepat. Proses transisi ini berlangsung tanpa adanya perang kota, terutama dalam pengambilan alih Damaskus. 

Hal ini menjadi sumber kebahagiaan bagi banyak warga Suriah yang merayakan momen ini karena tidak ada korban sipil selama peristiwa tersebut. Jalan-jalan utama dipenuhi penduduk lokal yang bersorak-sorai, membawa simbol-simbol perdamaian sebagai harapan baru untuk masa depan negara.

Menurut informasi terbaru dari KBRI Damaskus, sebanyak 1.146 warga negara Indonesia yang berada di Suriah dinyatakan dalam kondisi aman. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban atau cedera di antara mereka. 

BACA: Ghana, Negara Mayoritas Kristen Itu Berpeluang Besar Dipimpin Presiden Muslim Pertama

KBRI telah mengeluarkan imbauan evakuasi bagi seluruh WNI sebagai langkah antisipasi, meskipun rincian pelaksanaannya masih dalam proses koordinasi.

Hari ini, perlahan-lahan aktivitas warga Damaskus mulai berjalan kembali. Beberapa pasar lokal, toko-toko, dan pusat kegiatan masyarakat telah membuka pintu mereka, meski belum sepenuhnya pulih seperti situasi normal sebelumnya.

Warga tetap waspada, namun optimisme terlihat dalam semangat mereka untuk kembali menjalani rutinitas sehari-hari.

Korban perang Suriah terendah - (Republika)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler