Ada Enam Juta Warga Mengantre, BP Haji Ajak BPKH Urai Antrean Haji
Keinginan masyarakat Indonesia mendaftar haji begitu besar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penyelenggara Haji mengajak seluruh pemangku kepentingan, salah satunya Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), untuk bersama-sama mengurai masalah antrean haji di Indonesia.
"Salah satu PR -pekerjaan rumah- yang ingin kami ajak diselesaikan bareng-bareng termasuk dengan BPKH itu masalah antrean," ujar Wakil Kepala BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak di Jakarta, Jumat (13/12/2024).
Dahnil mengatakan, keinginan masyarakat Indonesia mendaftar haji begitu besar. Tiap tahunnya, jumlah warga yang mendaftar terus mengalami peningkatan. Hal tersebut menambah masa tunggu calon jamaah haji.
Menurut dia, rata-rata antrean haji mencapai 25 tahun, bahkan di Makassar menyentuh waktu 48 tahun. Ia berharap BPKH tidak hanya merekrut jamaah calon haji, tapi sama-sama mencari solusi mengurai antrean.
"Itulah tadi kenapa saya sebutkan BPKH dan semua stakeholder agaknya harus terlibat dalam upaya ini. Karena harapan jamaah itu adalah mereka bisa segera naik haji dan PR itu yang sekarang sedang kita harus tuntaskan," kata dia.
Antrean jamaah calon haji di Indonesia memang tak bisa terelakkan. Tiap tahunnya jumlah pendaftar selalu besar, bahkan dari catatan BPKH pada 2024 ditargetkan jumlah pendaftar mencapai 300 ribuan.
Di samping itu, total kuota haji Indonesia yang diberikan Arab Saudi hanya 221 ribu (untuk tahun 2023, 2024, dan 2025). Tentu jumlah tersebut tidak sebanding dengan masa tunggu yang mencapai enam juta orang di Indonesia ditambah dengan pendaftar baru.
Salah satu langkah yang akan diambil BP Haji yakni mereka yang telah melaksanakan ibadah haji tidak boleh mendaftar dalam jangka waktu tertentu.
"Nah itu nanti kita kaji, ya. Karena memang idealnya yang sudah berhaji karena untuk memutus jalur antrean, ya, enggak perlu berhaji lagi. Toh memang jarang sekali sekarang itu yang sudah haji mereka mau masuk ngantre lagi," kata dia.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah mengatakan, pihaknya mendorong agar generasi muda merencanakan ibadah hajinya sedini mungkin.
Dia menjelaskan, salah satu permasalahan perhajian di Indonesia adalah peserta yang sudah memasuki usia lanjut. Dengan demikian, nantinya ketika tiba giliran pergi haji masih dalam kondisi bugar.