Romahurmuziy Sebut Ada Empat Kandidat Ketua Umum PPP, Ini Nama-namanya

Dua kandidat berasal dari internal partai dan dua lainnya dari luar partai.

Simpatisan mengibarkan bendera Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat kampanye PPP Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (5/4).
Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy menyebut sudah ada empat nama yang muncul untuk dicalonkan menjadi kandidat ketua umum partai berlambang Ka'bah tersebut. Dua di antaranya berasal dari internal partai dan dua dari luar.

Baca Juga


"Kami membuka diri terhadap siapapun dengan membuka pihak eksternal untuk menjadi ketua umum," kata Romy sapaan Romahurmuziy, di Jakarta, Jumat (13/12/2024) malam.

Menurut dia, dari internal partai PPP ada dua nama yang sudah dimunculkan oleh beberapa kader dari komunikasi di sejumlah grup "WhatsApp". Kedua nama itu yaitu Sandiaga Uno dan Taj Yasin yang merupakan calon wakil gubernur Jawa Tengah.

Kemudian lanjut Romy, dari eksternal terdapat nama, yakni Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan juga mantan Kepala Staf Angkatan Darat Dudung Abdurachman. Bahkan kata Romy, Gus Ipul sudah menghubungi dirinya menanyakan terkait namanya yang muncul di internal PPP setelah adanya informasi tersebut.

"Saya mendapat suara dari berbagai WhatsApp group yang saya ikuti di Partai Persatuan Pembangunan sekurang-kurangnya sudah muncul empat nama dua dari internal dan dua dari luar," tuturnya.

Ia menambahkan, saat ini tidak perlu menutup diri dari pihak luar untuk menjadi ketua umum. Yang terpenting, menurutnya, para tokoh ini dapat memajukan dan mengangkat kembali PPP ketika pemilu nanti.

"Kalau masalah AD ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) bisa diubah," katanya.

 

Sebelumnya, Romahurmuziy mengatakan, seruan untuk "taubatan nasuhah" bukan ditujukan pada personal, tetapi kepada semua pengurus DPP PPP untuk meminta maaf secara kesatria karena tidak berhasil membawa parpol itu masuk ke Senayan.

"Ketika saya menyampaikan seruan untuk 'taubatan nasuhah' itu kan ditujukan kepada seluruh jajaran DPP. Kenapa? Karena memang baru kali ini dari 11 kali pemilu yang diikuti; PPP tidak masuk ke Senayan," kata Romy.

Menurut dia, para pengurus DPP harus meminta maaf secara terbuka kepada kader dan simpatisan partai di seluruh Indonesia, karena telah gagal membawa partai berlambang Ka'bah masuk ke DPR RI.

Untuk itu, kata Romy, DPP juga harus bisa menyiapkan kader dan membuka diri untuk hadirnya calon pemimpin baru di tubuh PPP.

Data dan Fakta Hasil Pemilu 2024. - (Republika)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler