Prof Niam Ungkap Langkah Strategis Atasi Kecanduan Judi Online
Judi online dinilai sangat meresahkan dan menjerat banyak kalangan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Pusat Studi Fatwa dan Hukum Islam (Pusfahim) UIN Jakarta, Prof Asrorun Niam Sholeh mengungkapkan pentingnya tiga langkah strategis untuk mengatasi adiksi terhadap judi online (Judol).
Ketiga langkah tersebut yaitu melalui literasi digital, edukasi komprehensif, serta pengembangan kreativitas dan inovasi.
“Pendekatan rehabilitatif melalui organisasi kepemudaan juga dinilai efektif untuk membantu para pemuda yang terjebak dalam jerat judi online,” ujar dia dalam acara talkshow bertajuk "Fenomena Pinjol & Judol serta Solusi Ekonomi Syariah di Kalangan Milenial" di Jakarta, Kamis (19/12/2024).
Dia menjelaskan, Judol merupakan ancaman serius bagi generasi muda. Menurut dia, Judol telah menjadi masalah nasional yang harus segera diatasi.
"Sangat banyak anak-anak muda yang awalnya nggak sengaja kemudian dia terpapar. Jumlahnya lebih dari 960 ribu sebagaimana data di PPATK," ucap Prof Asrorun
Menurut Ketua MUI Pusat ini, sebanyak 960 ribu anak muda tersebut harus direhabilitasi dan diselamatkan. Karena, menurut dia, perjudian yang offline maupun online bisa membuat ketagihan, sekaligus juga mendatangkan dampak sosial yang buruk. "Maka ini harus ditangani secara serius," kata dia.
Dia menjelaskan, perkembangan teknologi digital memang tidak mungkin dihambat, akan tetapi perlu diarahkan. Menurut dia, perlu dilakukan langkah preventif agar Judol ini terus menyerukan di ruang digital.
BACA JUGA: Terungkap Agenda Penghancuran Sistematis Gaza Hingga tak Dapat Dihuni dan Peran Inggris
"Perlu dilakukan langkah-langkah preventif agar anak haram teknologi digital ini tidak terus menyeruak di ruang publik sehingga mengotori ruang digital kita," jelas Prof Asrorun.
Sebagai informasi, acara talk show ini dihadiri 100 peserta yang terdiri dari mahasiswa pascasarjana dan berbagai pihak yang fokus terhadap isu terbaru ekonomi syariah.
Dalam acara ini, Pusfahim juga menghadirkan narasumber berkompeten, seperti Staf Khusus Wakil Presiden RI Tina Talisa, Dekan FSH UIN Jakarta Prof Muhammad Maksum, Direktur Eksekutif KNEKS KH Sholahudin Al Aiyub, Dirut LSP DSN-MUI Aminudin Yakub, Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Prof Kamarusdiana, dan Komisi Fatwa MUI Prof Abdurrahman Dahlan.
Para narasumber tidak hanya membahas dampak negatif pinjol dan judol, tetapi juga solusi berbasis syariah bagi milenial, termasuk literasi keuangan syariah dan peluang kewirausahaan berbasis teknologi.
BACA JUGA: Mengapa Tentara Suriah Enggan Bertempur Mati-matian Bela Assad?
Talkshow ini juga menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam memanfaatkan dunia digital secara positif. Prof Asrorun menegaskan bahwa edukasi, kreativitas, dan inovasi menjadi kunci agar pemuda dapat mengoptimalkan teknologi untuk kewirausahaan dan pendidikan berbasis teknologi.
Diharapkan, acara ini mampu mendorong generasi milenial untuk mengadopsi gaya hidup produktif yang sejalan dengan prinsip syariah, sekaligus bebas dari ancaman ekonomi destruktif.