Wihdah Azhariyah Indonesia Deklarasikan Pengurus Baru
WAZIN akan merangkul mereka yang memerlukan bantuan bidang akademik.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para alumni dan anggota Wihdah dari masa ke masa mengadakan deklarasi Wihdah Azhariyah Indonesia pada Kamis, 16 Jumadil Akhir 1446 H/19 Desember 2024, di Hotel Sofyan, Menteng, Jakarta Pusat secara hybrid online dan off line. Pertemuan tersebut dihadiri oleh 30 orang alumni lintas generasi.
Inisiatif untuk mendirikan Wihdah Azhariyah Indonesia (WAZIN) dilatarbelakangi oleh kondisi mahasiswi Indonesia yang tengah belajar di Mesir dan peran serta alumni dalam membangun masyarakat di tanah air, serta minimnya partisipasi alumni dalam membangun bangsa pada skala nasional dan global, menurut keterangan tertulis kepada Republika, Ahad (22/12/2024).
Wihdah Azhariyyah Indonesia menjadi sebuah organisasi yang menghimpun mahasiswi Indonesia yang mengenyam pendidikan di Al-Azhar, baik yang masih berada di Mesir maupun yang telah kembali ke tanah air.
Acara dimulai dengan pembukaan, tilawah, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Wihdah, kemudian dilanjutkan dengan curah pendapat tentang inisiasi adanya Wihdah Azhariyah Indonesia sebagai kelanjutan atau kepanjangan tangan dari Wihdah.
Pertemuan tersebut juga diikuti oleh para alumni dan pengurus serta anggota secara online. Sambutan online disampaikan oleh Ketua Wihdah (Kairo) saat ini, Hanifa Minhajil dan da’iyah terkemuka yang sedang mengenyam pendidikan di Universitas Al-Azhar, Ustadzah Dr. Oki Setiana Dewi, S.Hum., M.Pd. Tak terkecuali dukungan dan ucapan selamat pembentukan Wihdah Azhariyah Indonesia oleh Enok Muthia Lc., MA, selaku perwakilan anggota Wihdah di Lombok Nusa Tenggara Barat.
Ketika pimpinan rapat menanyakan apa perlu pembentukan Wihdah Azhariyah Indonesia, Sri Sabbahatun Lc ME yang merupakan Ketua Wihdah ke 8 mengungkapkan, “ Kita perlu membentuk Wihdah Azhariyah Indonesia dengan dua tujuan, pertama membantu Wihdah PPMI yang berada Cairo Mesir yang saat ini dalam kondisi memprihatinkan maupun penyambung program dengan alumni yang di tanah air. Kedua, sebagai wadah pemberdayaan alumni mahasiswi Al Azhar Mesir untuk bersama-sama bersinergi membangun bangsa, memberikan kontribusi terbaik untuk agama dan bangsa, maka organisasi ini harus didaftarkan secara resmi sebagai organisasi di Kementrian Hukum dan sebagai organisasi perempuan juga perlu didaftarkan di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI juga bermitra dengan berbagai organisasi perempuan di Indonesia."
Selain itu, Hj. Barkah LC MA menyampaikan peran Wazin ini dengan organisasi alumni lain seperti OIAA (Organisasi Internasional Alumni Al Azhar) yang mengelola alumni secara umum dan PERWAT (Persatuan Wanita Alumni Timur Tengah). Perbedaannya yaitu fokus utama adalah alumni perempuan Al-Azhar Cairo dan para mahasiswi yang masih menempuh studi di Al Azhar University Cairo Mesir.
Seusai curah pendapat, acara dilanjutkan dengan pembacaan ADT/ART dan pembahasan singkat tentang program kerja kedepan. Banyak ide dan usulan yang dilontarkan, salah satunya diharapkan WAZIN tak hanya menjadi organisasi yang mengapresiasi anggota yang berprestasi, tapi juga merangkul mereka yang memerlukan bantuan, baik di bidang akademik ataupun perangkat penunjang studi lainnya.
Acara diakhiri dengan penyusunan pengurus inti dan ditutup dengan pembacaan Deklarasi Wihdah Azhariyah Indonesia yang memutuskan Dr. Zulfa Usman, Lc., MA sebagai Ketua Dewan Pembina, Dr. Elly Warti Maliki, Lc., MA sebagai Ketua Umum, Zulyasari Agustina Harapan Lc., MA sebagai Sekretaris Jenderal, Hunna Hayyu Lc. sebagai Bendahara Umum.
“Sudah saatnya membuktikan bahwa para alumni Wihdah adalah orang- orang yang kompeten di bidangnya dan mampu menjadi solusi di masyarakat, dengan dibentuknya Wihdah Azhariyah Indonesia diharapkan akan lahir tokoh dan ulama perempuan alumni Al-Azhar yang berperan aktif dalam membangun bangsa di kancah nasional dan juga internasioal”, tutur Dr. Elly Warti, Lc., MA. yang ditetapkan sebagai ketua WAZIN.
Wihdah Azhariyah Indonesia (WAZIN) sebagai organisasi perempuan yang bertekad menjunjung persatuan akan menyalurkan aspirasi anggota, membina dan meningkatkan kualitas keilmuan di kalangan mahasiswi dan memberdayakan alumni yang telah kembali ke tanah air serta siap berkolaborasi dengan berbagai kalangan, baik pemerintah maupun swasta.
Wihdah merupakan organisasi mahasiswi Indonesia yang mengenyam pendidikan di Al Azhar Mesir didirikan oleh Dr. Elly Warti Maliki, Lc., MA pada tahun 1989. Pergantian kepengurusan dilakukan setiap tahunnya sehingga sampai saat ini sudah berganti 35 kali, berarti sudah ada 35 ketua berikut pengurusnya. Adapun sejarah terbentuknya Wihdah yaitu pada tahun1987 terjadi ketegangan antara pemerintah dengan PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) menyangkut azas tunggal Pancasila yang pada akhirnya PPI dibubarkan, kemudian dibentuklah organisasi baru bernama HPMI (Himpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia). Dalam Rapat Tahunan Anggota HPMI periode pertama pada bulan November 1988 diputuskan berdirinya Wihdah. Maka Wihdah berdiri setahun setelah berdirinya HPMI. Saat itu Ketua Wihdah bekerja sama dengan Ketua HPMI dalam menyiapkan sekretariat dan keperluan lainnya. Kemudian Wihdah dideklarasikan pada bulan Januari 1989.