Kala Gus Dur Dibandingkan dengan Umar bin Abdul Aziz

KH Zulfa Mustofa mengatakan, Gus Dur figur yang dimiliki banyak kalangan

Antara/Maulana Surya
Warga memasang poster bergambar Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur
Rep: Muhyiddin Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa mengatakan, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mirip dengan Umar bin Abdul Aziz. Khalifah Bani Umayyah yang bergelar al-Faruq II ini merupakan pemimpin yang sangat dihormati, meskipun hanya memerintah singkat hanya dua tahun.

Menurut Kiai Zulfa, Gus Dur adalah figur yang dimiliki oleh banyak kalangan, seperti halnya Umar bin Abdul Aziz yang dihormati oleh semua penganut agama termasuk minoritas seperti Yahudi dan Nasrani.

"Kita sejak tadi merasakan semua memiliki Gus Dur sama seperti memiliki Umar bin Abdul Aziz. Kita tak perlu membayar kafarat karena sosok seperti Umar bin Abdul Aziz ternyata telah hadir di Indonesa yakni Gus Dur," ujar Kiai Zulfa dalam acara Haul ke-15 Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12/2024) malam.

Kiai Zulfa mengatakan, Gus Dur adalah tokoh yang memiliki banyak talenta budayawan, cendekiawan, politisi, dan rohaniwan yang sangat dihormati di semua kalangan."Saya sendiri merasa terkesan ketika mendengarkan Gus Dur membaca syair Nabighah Azzabyani, seorang penyair dari masa jahiliyah, karena saya juga dulu belajar syair di pesantren," kata kiai Zulfa.

Menurut dia, Gus Dur memiliki pemahaman yang mendalam dalam banyak bidang. Gus Dur juga memberikan kesempatan kepada semua kalangan, termasuk para difabel hari ini yang tampil pada haul ke-15 Gus Dur. 

Gus Dur, kata dia, dalam pergaulannya dengan banyak kalangan telah berhasil menyatukan hati manusia tanpa memandang agama semata cinta kepada Tuhan dan kemanusiaan.

Yasser Arafat dan KH Abdurrahman Wahid. - (dok perpusnas)

 

Kiai Zulfa menggambarkan sifat Gus Dur seperti seorang ulul albab yang disebutkan dalam Alquran, orang-orang yang memiliki hati yang luas (ulul albab) adalah mereka yang melihat sesuatu tidak hanya dari zahirnya, tetapi dari inti kemanusiaannya. 

"Inilah sifat yang dimiliki oleh Gus Dur, yang selalu memperlakukan orang lain dengan kasih sayang dan penuh perhatian tanpa melihat latar belakang atau perbedaan," ucap Kiai Zulfa.

Gus Dur mengajarkan bahwa kecerdasan sejati tidak hanya datang dari ilmu duniawi, tetapi juga dari kedalaman rohani dan nurani. "Beliau adalah contoh nyata bagaimana ilmu dan spiritualitas dapat berjalan beriringan. Gus Dur adalah sosok yang mencerminkan nilai-nilai NU dan pesantren, serta perjuangan umat Islam yang mengusung Islam Rahmatan lil alamin," jelas Kiai Zulfa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler