Mogok Kerja Karyawan Starbucks Meluas ke Lebih 300 Gerai

Mogok kerja Malam Natal diproyeksikan terbesar yang pernah ada di Starbucks.

REUTERS
Para barista berunjuk rasa di depan Starbucks di Los Angeles, California, AS, 23 Desember 2024.
Red: Firkah fansuri

REPUBLIKA.CO.ID, Mogok kerja karyawan Starbucks di gerai-gerai AS akan meluas ke lebih dari 300 gerai pada Selasa (24/12/2024). Lebih dari 5.000 pekerja diperkirakan akan mogok kerja, sebelum penghentian kerja lima hari berakhir pada Malam Natal.

Starbucks Workers United, yang mewakili karyawan di 525 toko di seluruh negeri, mengatakan lebih dari 60 toko AS di 12 kota besar, termasuk New York, Los Angeles, Boston, dan Seattle, tutup pada hari Senin.

Itu terjadi pembicaraan lanjutan antara Starbucks dan serikat pekerja menemui jalan buntu dengan masalah yang belum terselesaikan mengenai upah, staf, dan jadwal, yang menyebabkan pemogokan.

Menurut Serikat Pekerja mogok kerja Malam Natal pada hari Selasa diproyeksikan menjadi yang terbesar yang pernah ada di jaringan kopi tersebut. "Mogok kerja ini adalah unjuk kekuatan awal, dan kami baru saja memulai," kata seorang barista Oregon dalam pernyataan serikat pekerja.

Ketika dimintai tanggapan, juru bicara Starbucks merujuk pada pernyataan perusahaan yang dirilis pada hari Senin yang mengatakan bahwa sebagian besar gerai Starbucks akan terus beroperasi dan melayani pelanggan, seraya menambahkan bahwa mereka memperkirakan "dampak yang sangat terbatas" terhadap keseluruhan operasi. Starbucks memiliki lebih dari 10.000 gerai yang dikelola perusahaan di seluruh AS.

"Kami siap melanjutkan negosiasi saat serikat pekerja kembali ke meja perundingan", kata perusahaan tersebut.

Baca Juga


Perusahaan yang berkantor pusat di Seattle tersebut sebelumnya mengklaim bahwa delegasi serikat pekerja mengakhiri sesi perundingan sebelum waktunya.

Awal bulan ini, kelompok pekerja menolak tawaran tidak ada kenaikan upah langsung dan jaminan kenaikan gaji 1,5 persen di tahun-tahun mendatang.
Serikat pekerja juga mengatakan bahwa Starbucks belum memberikan "proposal bisnis yang serius" kepada para pekerjanya.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler