Ini Penjelasan Lengkap BYD Terkait Isu Perbudakan di Pembangunan Pabriknya

BYD menjamin komitmen terkait perlindungan hak pekerja dan martabat manusia.

REUTERS
Lokasi konstruksi pabrik kendaraan listrik (EV) baru BYD di Camacari, Brasil 17 November 2024.
Red: Firkah fansuri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BYD Auto do Brasil memberi keterangan resmi terkait informasi sebanyak 163 warga negara China bekerja dalam "kondisi seperti perbudakan" di lokasi konstruksi untuk pabrik milik produsen kendaraan listrik China BYD. Pejabat Brasil menemukan kondisi menyedihkan tersebut di pabrik BYD yang berlokasi di negara bagian Bahia, Brasil.

Baca Juga


Wakil Presiden Senior BYD Brasil Alexandre Baldy mengatakan menerima pemberitahuan dari Kementerian Tenaga Kerja, Senin (23/12/2024) bahwa perusahaan outsourced kontrak jasa konstruksi Jinjiang Construction Brazil Ltda yang mengerjakan konstruksi pabrik BYD di negara itu telah melakukan penyimpangan serius.

Baldy mengatakan BYD Auto do Brasil menegaskan bahwa perusahaan tidak menoleransi tindakan tidak hormat terhadap hukum dan martabat manusia di Brasil. Mengingat hal ini, perusahaan memutuskan untuk segera mengakhiri kontrak dengan kontraktor tersebut untuk pelaksanaan sebagian pekerjaan di pabrik Camaçari (BA) dan sedang mempelajari tindakan lain yang sesuai.

“BYD Auto do Brasil menegaskan kembali bahwa karyawan yang disubkontrakkan tidak akan dirugikan oleh keputusan ini dan memastikan bahwa semua hak mereka akan terus dilindungi,” kata Baldy sebagaimana siaran pers BYD Indonesia yang diterima Republika.co.id, Selasa (24/12/2024).

Seperti diketahui, Kantor kejaksaan ketenagakerjaan Brasil dalam konferensi pers Senin (23/12/2024) menyebutkan para pekerja tersebut dipekerjakan dari China oleh perusahaan lain dan dibawa ke Brasil secara tidak teratur. “Mereka bekerja selama berjam-jam, melebihi jam kerja yang diizinkan oleh hukum Brasil,” kata inspektur ketenagakerjaan Brasil, Liane Durao.

Infografis Tuduhan Perbudakan di Pembangunan Pabrik BYD di Brasil - (Republika)

Menurut Baldy, BYD hari ini memutuskan bahwa semua pekerja akan dipindahkan ke sejumlah hotel di wilayah tersebut. Selama beberapa minggu terakhir, BYD Auto do Brasil telah melakukan tinjauan terperinci tentang kondisi kerja dan kehidupan semua karyawan dari perusahaan subkontrak yang bertanggung jawab pada proyek tersebut. Selain itu melakukan komunikasi dengan perusahaan subkontrak tersebut pada beberapa kesempatan dan bahkan membuat penyesuaian yang terbukti diperlukan.

“BYD Auto do Brasil menegaskan kembali komitmennya untuk mematuhi sepenuhnya undang-undang Brasil, khususnya terkait perlindungan hak pekerja dan martabat manusia. Karena alasan ini, perusahaan telah bekerja sama dengan otoritas yang berwenang sejak awal dan telah memutuskan untuk mengakhiri kontrak dengan perusahaan konstruksi Jinjiang,” ungkap Baldy.

BYD, kata Baldy, telah beroperasi di Brasil selama 10 tahun dan selalu mematuhi undang-undang setempat dengan ketat serta menjaga komitmennya terhadap etika, rasa hormat, dan martabat manusia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler