Peringatan Rasulullah untuk Suami yang Memukul Istri

Islam mengecam kekerasan dalam rumah tangga.

Republika/Shabrina Zakaria
ILUSTRASI Pelaku KDRT. Islam melarang suami melakukan kekerasan terhadap istri.
Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadang kala, suami-suami salah kaprah dalam memahami bahwa mendidik istri bukan berarti memukul. Sebab, Nabi sendiri tidak pernah memukul istri-istrinya dan bahkan beliau menegur suami yang memukul istri.

Baca Juga


Dalam buku 60 Hadis Hak-Hak Perempuan Dalam Islam karya Ustaz Faqihuddin Abdul Kodir disebutkan hadits mengenai larangan dalam memukul perempuan. Nabi bersabda, "Janganlah seseorang di antara kamu memukul istri layaknya memukul hamba sahaya, padahal ia (para suami) menggauli (istri)-nya di ujung hari."

Hadis tersebut merupakan hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam At-Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, dan Imam Abu Dawud. Dijelaskan, hadis ini lebih tepat sebagai ungkapan sindiran dari Nabi Muhammad SAW kepada laki-laki yang masih saja memukul istrinya.

Padahal, setelah memukul istri, suami kerap menggauli istrinya. Hal ini dianggap tidak baik dan memalukan, bahkan dalam redaksi lain riwayat Imam Bukhari, Nabi berkata: "Untuk alasan apa kamu masih memukul istrimu padahal kamu masih menggaulinya?"

Sedangkan dalam riwayat Imam Abdurrazaq mushnaf hadis nomor 18263, Nabi berkata: "Tidakkah malu orang yang memukul istrinya di awal hari lalu menggaulinya di ujung hari?"

Sehingga melalui hadis ini, sesungguhnya Rasulullah SAW sedang mengkritik keras kaum suami yang kerap memukul istrinya. Hadis ini juga menegaskan bahwa seharusnya seorang suami yang mencintai istrinya maka akan memperlakukan istrinya secara baik dan terhormat.

Cara Nabi sayangi istri

Berikut lima hadis yang menunjukkan sikap nabi terhadap istri:

1. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

أكملُ المؤمنين إيمانًا أحسنُهم خُلُقًا، وخيارُكم خيارُكم لنسائِهم

“Sebaik-baik orang beriman adalah yang terbaik dalam akhlaknya. Dan sebaik-baik dari kalian adalah orang-orang terpilih (secara akhlak) kepada para wanita” (At-Tirmidzi).

2. Berbicara tentang keluarga, istri adalah orang pertama setelah suami. Rasulullah SAW bersabda:

خيركم خيركم لأهله، وأنا خيركم لأهلي

“Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik sikapnya terhadap keluarga (istrinya). Dan aku adalah yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku (istriku)” (HR Ibnu Majah).

3. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda,

لا يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً، إنْ كَرِهَ منها خُلُقًا رَضِيَ منها آخَرَ

"Pria mukmin tidak boleh membenci perempuan mukmin (istrinya). Jika dia membenci suatu perilaku pada perempuan tersebut, dia tentu menyukai perilakunya yang lain yang ada dalam diri perempuan itu" (HR Muslim).

4. Abdullah bin Amr bin Al-Ash meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Dunia hanyalah kenikmatan (yang berlalu cepat); dan kenikmatan dunia yang paling baik adalah (memiliki) istri yang saleh” (HR Muslim).

5. Tentang Aisyah

Anas meriwayatkan bahwa Nabi SAW ditanya, “Wahai Rasulullah, siapa di antara orang-orang yang paling engkau cintai?' Beliau menjawab: “Aisyah.”

Beliau ditanya, “Dan di antara laki-laki?”

Beliau berkata: “Ayahnya”. (Ibnu Majah).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler