Pejuang Palestina Bangkit Melawan di Tepi Barat
Puluhan warga Palestina ditangkap penjajah Israel di Tepi Barat.
REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT – Pasukan penjajahan Israel (IDF) terus melakukan penyerbuan ke berbagai wilayah di Tepi Barat sejak Senin hingga Rabu dini hari. Bentrokan dan perlawanan para pejuang pecah di berbagai wilayah Palestina yang diduduki tersebut.
Faksi-faksi Palestina telah menyerukan peningkatan operasi perlawanan di Tepi Barat yang diduduki sebagai reaksi atas genosida di Jalur Gaza. Kelompok Hamas menyatakan perlawanan di Tepi Barat sebagai tanggapan heroik terhadap kejahatan yang sedang berlangsung dan perang pemusnahan yang dilakukan penjajah di Gaza.
“Operasi ini merupakan pesan kepada pemerintah ekstremis Israel dan para menterinya bahwa ada negara yang bebas dan memberontak yang tidak akan mengabaikan hak-haknya dan bahwa perlawanan akan terus berlanjut sampai pendudukan dilenyapkan dari seluruh tanah kami,” tambah pernyataan itu.
Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) menyebut serangan penembakan pada Senin lalu sebagai “pesan kuat” kepada pendudukan Israel. Mereka menyerukan peningkatan operasi perlawanan di Tepi Barat “untuk mengacaukan perhitungan penjajah dan melemahkan sistem keamanannya.”
Komite Perlawanan Populer menyebut serangan itu sebagai “respon alami” terhadap perang genosida Israel di Gaza dan rencana Yudaisasi serta aneksasi di Tepi Barat.
Ketegangan meningkat tinggi di Tepi Barat yang diduduki akibat perang genosida Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 45.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023. Setidaknya 835 warga Palestina juga syahid dan hampir 6.700 lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki, menurut data Palestina.
Sedangkan kantor berita WAFA melansir, empat warga terluka akibat peluru pendudukan Israel pada Selasa malam dalam bentrokan yang terjadi di kamp Al-Fawar, selatan Hebron. Sumber Bulan Sabit Merah mengatakan bahwa krunya mengalami empat luka, tiga di antaranya di kaki dan satu di punggung, dan digambarkan dalam keadaan stabil. Sumber-sumber lokal mengindikasikan bahwa pasukan pendudukan menyerbu pusat kamp, yang menyebabkan pecahnya bentrokan antara pasukan pendudukan dan warga, yang mengakibatkan peluru tajam, bom gas beracun, dan bom suara ditembakkan.
Perburuan besar-besaran sedang dilakukan di Tepi Barat yang diduduki setelah insiden penembakan yang menewaskan tiga warga Israel pada Senin. Sejak Selasa, pasukan Israel menyerbu kota Hizma, timur laut Yerusalem, menembakkan gas air mata ke rumah-rumah penduduk dan menahan seorang pemuda sebentar sebelum melepaskannya.
Penggerebekan juga berlangsung di kota Kafr Jamal di Tepi Barat yang diduduki dan pinggiran Artah, di selatan Tulkarem. Sejumlah pemuda telah ditahan di Kfar Jamal. Pasukan Israel menahan lima pemuda di sebuah pos pemeriksaan militer dekat pusat kota Hebron.
Sementara bentrokan meletus antara pasukan Israel dan penduduk setempat di kota Beita dan Sebastia di provinsi Nablus. Di kedua lokasi tersebut, Wafa melaporkan, pasukan Israel telah menembakkan peluru tajam serta granat suara dan gas air mata. Sejauh ini tidak ada korban cedera yang dilaporkan.
Pasukan Israel telah menyerbu kota Beit Rima, barat laut Ramallah. Tidak ada bentrokan atau penangkapan yang dilaporkan. Militer Israel sudah melancarkan gelombang serangan di Tepi Barat yang diduduki sejak Senin. Serbuan itu menewaskan sejumlah warga Palestina.
Tentara Israel mengatakan pihaknya menewaskan dua pejuang dalam serangan udara setelah mereka menembaki tentara di daerah Tamoun di Tepi Barat utara. Dilaporkan bahwa seorang pejuang lainnya syahid dalam “pertempuran jarak dekat” di desa terdekat Taluza dan seorang tentara Israel terluka parah. Militer mengatakan mereka menangkap lebih dari 20 warga Palestina.
Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa salah satu komandan veterannya, Jaafar Dababsah, dibunuh oleh pasukan Israel di area dua serangan mematikan tersebut.
WAFA melansir, pasukan penjajah juga terus menyerbu kota Tamoun dan kamp Far'a sejak Selasa dini hari. Agresi pendudukan yang sedang berlangsung di kota Tamoun sejauh ini mengakibatkan terbunuhnya dua pemuda Palestina yang syahid pada Selasa dalam penembakan pasukan pendudukan Israel di kota Tamoun, tenggara Tubas.
Sumber Bulan Sabit Merah melaporkan bahwa kru mereka memindahkan orang yang terluka parah dari lokasi penembakan ke rumah sakit, sementara sumber lokal dari kota tersebut mengkonfirmasi terbunuhnya Suleiman Mustafa Qteishat sebagai akibat dari penembakan tersebut.
Sumber keamanan melaporkan bahwa pemuda kedua, yang identitasnya masih belum diketahui, tewas dalam penembakan tersebut, dan menambahkan bahwa pasukan pendudukan menculik tubuhnya.
Pasukan pendudukan menggerebek beberapa rumah warga di dalam kota dan menyebabkan kerusakan pada isinya. Pasukan pendudukan juga menyebabkan kerusakan pada jalan-jalan, infrastruktur dan toko-toko di kota.
Pasukan pendudukan menyerbu kota pada tengah malam, yang mana unit khusus Israel menyusup ke dalamnya, diikuti oleh bala bantuan militer dari pos pemeriksaan Gerbang Atouf di timur kota.
Di kamp Far'a, kendaraan pendudukan melakukan tindakan penghancuran besar-besaran terhadap infrastruktur, properti dan jalan-jalan di dalam kamp dan di jalan utama menuju ke sana, dan penghancuran masih berlangsung.
Pasukan pendudukan masih dikerahkan di seluruh kamp dengan penembak jitu dikerahkan di beberapa tempat di dalamnya. Selain itu, pasukan pendudukan menutup jalan utama antara kamp Al-Far'a dan kota Tubas dengan gundukan tanah.
Pasukan pendudukan menyerbu kamp Al-Far'a sebelum tengah malam, dimana penyerangan dimulai setelah tentara infanteri mendarat dari helikopter di pinggiran utara kamp.
Pada saat yang sama, pasukan pendudukan mendorong bala bantuan militer dari pos pemeriksaan al-Hamra, disertai dengan buldoser D9 menuju kamp, di mana mereka ditempatkan untuk jangka waktu tertentu di jalan utama menuju kamp dari sisi selatan, dan menyebabkan kerusakannya sebelum memasuki dan menyerbu kamp. Penyerbuan kota Tamoun dan kamp Al-Far'a bertepatan dengan penerbangan drone pengintai yang intensif dan rendah di wilayah udara umum Kegubernuran Tubas.
Pasukan Israel juga menghancurkan sebuah rumah milik seorang warga Palestina di lingkungan Jabal Mukaber di Yerusalem Timur yang diduduki. Aljazirah telah memverifikasi rekaman yang memperlihatkan buldoser Israel menghancurkan rumah sementara orang-orang berjaga.
Israel secara rutin mengeluarkan perintah pembongkaran paksa terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Jika warga tidak membongkar rumahnya dalam jangka waktu tertentu, buldoser Israel akan menghancurkan bangunan tersebut, dan kemungkinan besar warga akan dikenakan denda.