Marc Klok Bicara Sosok Patrick Kluivert dan Peluang Bantu Timnas Indonesia

Klok merasa ia bisa menjadi jembatan bagi Kluivert untuk beradaptasi di Indonesia.

EPA-EFE/MARTIAL TREZZINI
Patrick Kluivert
Rep: Fitriyanto Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Patrick Kluivert akan tiba di Indonesia pada Sabtu (11/1/2025). Ia dilaporkan akan bertemu dengan sejumlah pemain Liga 1 dan menggelar konferensi pers keesokan harinya.

Baca Juga


Kedatangan Kluivert disambut baik oleh Marc Klok, pemain naturalisasi Indonesia asal Belanda. Meski mengaku terkejut dengan kepergian pelatih Shin Tae-yong (STY), kapten Persib ini menilai kedatangan pelatih asal Belanda memang dibutuhkan oleh timnas Indonesia yang diperkuat mayoritas pemain diaspora Indonesia-Belanda di skuad inti.

Klok memahami alasan PSSI saat memutus kontrak STY. “Ada begitu banyak pemain Belanda yang masih harus berurusan dengan perbedaan budaya, dengan kendala bahasa. Tapi sentimennya adalah orang-orang tidak mengerti bahwa dia harus pergi. Keputusan itu tidak diterima dengan baik di sini," kata Klok dikutip dari Volkskrant, Jumat (10/1/2025).

Klok memperkirakan, kritikan terhadap PSSI dan Kluivert akan mereda jika timnas Indonesia berhasil mengalahkan Australia pada 20 Maret mendatang. "Jika Anda menang di sini, orang-orang akan diam. Jika Anda kalah, akan ada yang menggerutu," kata Klok yang terakhir membela Indonesia saat melawan Vietnam tahun lalu.

Indonesia memiliki enam poin di grup kualifikasi dan oleh karena itu berada di posisi ketiga, satu poin di belakang Australia. Dua peringkat teratas grup lolos langsung, peringkat 3 dan 4 bermain di babak play-off. Pemimpin klasemen Jepang sulit terkejar dan hampir pasti mengamankan satu tiket lolos ke Piala Dunia 2026.

Kluivert merupakan nama besar dalam sepak bola internasional saat menjadi pemain. Dia memainkan 79 pertandingan internasional, di mana dia mencetak empat puluh gol. Pada tahun 1995, ia menjadi penentu kemenangan Ajax di final Liga Champions. Setelah itu ia bermain untuk AC Milan, FC Barcelona dan Newcastle United.

Namun sebagai pelatih CV-nya kurang meyakinkan. Ia menjadi asisten pelatih di Brisbane Roar Australia, tim nasional Belanda dan Kamerun, serta menjadi pelatih kepala Jong FC Twente, Curaçao (dua periode) dan Adana Demirspor Turki.

Kluivert juga pernah bekerja sebagai penasihat teknis di Curaçao dan sebagai direktur urusan sepak bola di Paris Saint-Germain dan kepala pelatihan di FC Barcelona.

Klok mengaku tak punya pandangan tentang Kluivert sebagai pelatih. Namun, ia punya kedekatan dengan sang pelatih. Karena sudah lama menetap di Indonesia, Klok meyakini ia bisa membantu tugas Kluivert menjadi lebih mudah di timnas Indonesia.

 

“Dia sebenarnya tetangga saya di Amsterdam-Noord dulu. Ibu kami bertetangga. Saya tidak memiliki gambaran tentang dirinya sebagai seorang pelatih, meskipun saya mengerti dari para pemain yang bermain di bawah asuhannya di Curaçao bahwa ia adalah seorang pria yang baik dan cocok dengan tim. Saya ingin membantu. Saya tahu orang-orangnya, bahasanya, para pemain Indonesia, orang-orang di asosiasi. Mungkin saya bisa menjadi jembatan," kata Klok.

Masih banyak pemain Belanda yang berpeluang menjadi pemain internasional Indonesia. Jairo Riedewald (Antwerpen), Mitchel Bakker (Lille) dan Ole Romeny (Oxford United) disebut-sebut. Riedewald sudah debut untuk tim nasional Belanda pada 2015 dan telah memainkan tiga pertandingan internasional.

“Saya pikir Bakker akan sulit, tetapi dua pemain lainnya bisa berhasil,” kata Klok.

Klok juga mengingatkan betapa masyarakat Indonesia gila bola. Pemain timnas menjadi selebritas di sini. Itu yang dirasakan para pemain diaspora Indonesia yang memilih membela Merah-Putih.

"Mereka langsung mendapatkan banyak pengikut dan tidak bisa lagi berjalan-jalan di sini. Orang-orang tergila-gila dengan sepak bola. Kluivert mungkin tak terkejut karena telah menjadi idola internasional sejak 18 tahun, tetapi jangan remehkan kerinduan untuk meraih kesuksesan. Itu sangat besar," katanya soal antusiasme masyarakat Indonesia.

Klok dan perusahaannya secara pribadi berusaha untuk membangun kemitraan antara KNVB dan asosiasi di Indonesia. “Penting untuk bekerja pada struktur, melatih pemain dan pelatih Indonesia sendiri. Itu membutuhkan waktu. Banyak hal yang harus dibangun dari bawah ke atas di sini. Mencapai Piala Dunia sebenarnya terpisah dari itu, tetapi itu dapat memberikan dorongan untuk rencana tersebut," katanya.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler