Keponakan Yusril Terpilih Jadi Ketua Umum PBB, Ini Gagasan Gugum Ridho Putra

Gugum terpilih pada Muktamar VI PBB di Denpasar, Bali, Rabu (15/1/2025).

Republika/Putra M. Akbar
Ketua KPU Hasyim Asyari (kanan) bersama Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra (kiri) saat penyerahan berkas pendaftaran bakal calon legislatif di Kantor KPU, Jakarta, Sabtu (13/5/2023).
Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Gugum Ridho Putra terpilih menjadi ketua umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang (PBB) periode 2025–2030. Gugum terpilih pada Muktamar VI PBB di Denpasar, Bali, Rabu (15/1/2025).

Baca Juga


"Saya telah menerima dan berkomitmen untuk memegang posisi jabatan sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PBB," kata Gugum Ridho Putra di Denpasar, Rabu (15/1/2025).

Selain Gugum, pada Muktamar VI tersebut ada empat nama calon ketua umum lain yang bertarung, yakni Afriansyah Noor, Jurhum Lantong, Fahri Bachmid, dan Hilman Indra. Namun, hanya Gugum dan Afriansyah Noor yang memenuhi syarat 25 persen dari total 551 peserta yang memiliki hak suara.

Keduanya kemudian maju tahap berikutnya dalam pemilihan yang dipilih oleh perwakilan dewan pimpinan wilayah (DPW), dewan pimpinan cabang (DPC), badan otonom, DPP, Mahkamah Partai, dan Majelis Syuro. Sedangkan Afriansyah Noor adalah mantan sekretaris Jenderal DPP PBB. Hasilnya, Gugum mengantongi 398 suara dan Afriansyah mengoleksi 134 suara dari total suara sebanyak 532 suara.

Gugum merupakan Ketua Mahkamah PBB sekaligus keponakan pendiri dan sesepuh PBB Yusril Ihza Mahendra yang sudah mengundurkan diri sebagai ketua umum pada Mei 2024. Yusril saat ini diketahui menjadi Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Dalam pidato politiknya, politikus muda kelahiran 1988 itu mengapresiasi partisipasi peserta muktamar yang menyalurkan hak suaranya untuk memilih pucuk pimpinan partai berlambang bulan sabit dan bintang itu. "Luar biasa, ternyata partai ini masih banyak orang-orang yang cinta dengan PBB dan terus menginginkan PBB ini ada di dalam perpolitikan Indonesia," ucapnya.

Setelah terpilih, Gugum kemudian mengajak seluruh insan partai tersebut untuk melakukan konsolidasi guna merebut kursi wakil rakyat pada Pemilu 2029 dan tak ada lagi kubu-kubu di internal partai pasca-dirinya terpilih secara sah sebagai ketua umum. "Mulai hari ini kita akhiri politik ke dalam, kita selesaikan semua masalah di dalam, kita kuatkan, kita konsolidasikan," ucapnya.

Gugum membidik suara anak muda sebagai persiapan berlaga pada Pemilu 2029. "Sekarang demografi pemilih sudah berubah 70 persen itu milenial dan Gen Z dan mereka masa depan kepemimpinan politik," kata Gugum.

 

Politikus muda kelahiran 1988 itu mengatakan perlu juga ada perubahan kaderisasi, utamanya lebih banyak anak muda, salah satu yang akan menjadi fokus kepemimpinannya. Caranya adalah membuat program yang dapat menggaet anak muda dengan pengemasan yang berbeda dan sesuai tren anak muda. Asalkan nilai Islam yang dibangun para pendahulu Masyumi dapat diterima baik generasi muda.

"Masyumi itu inspirasi terbesar kami, tetapi era sudah jauh sekali. Sebagai realitas sejarah itu tidak bisa dilupakan, hanya pengemasan saja nanti," katanya.

Upaya menggaet generasi muda dilakukan agar partai dengan lambang bulan sabit dan bintang itu dapat meloloskan wakilnya di parlemen. Tercatat, partai yang didirikan pada era reformasi 1998 itu sudah empat kali gagal meloloskan kadernya di parlemen karena regulasi ambang batas parlemen sejak Pemilu 2009, 2014, 2019, dan terakhir 2024.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, partai politik yang tidak bisa mendapatkan sedikitnya 4 persen suara sah nasional, tidak bisa mengonversinya menjadi kursi parlemen di Senayan, Jakarta.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler