Alasan Damkar Kesulitan Cari Korban Kebakaran Glodok Plaza
Sejauh ini dilaporkan enam korban meninggal dunia dan 14 masih hilang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Enam korban meninggal dan 14 lainnya sejauh ini masih dinyatakan hilang dalam peristiwa kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat. Petugas pemadam kebakaran (damkar) mengaku mengalami kesulitan dalam mencari dan mengevakuasi korban kebakaran gedung Glodok Plaza karena banyaknya sekat ruangan dan tumpukan puing di atas gedung.
"Tumpukan puing dan spandek (baja ringan untuk atap) ditambah adanya sekat-sekat ruangan. Ini tentunya mempersulit kita mencari korban atau menuntaskan pemadaman," kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin kepada wartawan di lokasi, Jumat (17/1/2025).
Selain itu, kata Syarif, proses pemadaman menjadi semakin sulit lantaran area pemadaman yang luas, banyaknya material yang mudah terbakar, serta atap lantai sembilan yang runtuh. "Kendala pertama adalah area cukup luas. Material yang ada di karaoke di lantai 7, 8, dan 9 itu mudah terbakar. Kemudian lantai sembilan atapnya runtuh, (kemudian) semua baja ringan serta tertutup spandek," ungkap Syarif melanjutkan.
Hingga kini, pihak Syarif telah menemukan enam orang meninggal dunia dalam kebakaran tersebut. Lima dari enam jenazah tersebut telah dievakuasi menuju Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Adapun korban hilang yang dilaporkan juga telah bertambah dari 11 menjadi 14 orang, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Odima Yukari (25), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) dan Dian Cahyadi (38).
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepada Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan meminta kepada para pemilik toko agar tidak memasuki gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat yang dilanda kebakaran sebelum dinyatakan aman.
"Pemadaman belum kita nyatakan selesai. Jadi, kami melarang semuanya untuk masuk ke dalam gedung," ujar di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Kamis malam.
Selain karena pemadaman belum rampung dilakukan, peringatan itu disampaikan lantaran ada sejumlah pemilik toko yang hendak masuk untuk menyelamatkan barangnya.
"Karena kan ada juga yang pemilik toko yang berusaha untuk menyelamatkan. Karena kondisi ini bangunannya sudah tidak stabil, maka kami imbau untuk tidak masuk ke dalam sebelum (pemadaman) kami nyatakan selesai," tutur Satriadi.
Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur, hingga hari ini menerima lima kantong jenazah korban kebakaran gedung Glodok Plaza. RS Polri juga membentuk tim identifikasi.
"Instalasi forensik kami sampai saat ini sudah menerima lima kantong jenazah yang datang sejak kemarin hingga tadi pagi," kata Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono ketika ditemui di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat.
Prima mengungkapkan sejak Kamis (16/1/2025) pukul 16.00 WIB pihaknya menerima satu kantong jenazah, lalu pukul 20.00 WIB menerima dua kantong jenazah, dan hari ini pukul 09.44 WIB kembali menerima dua kantong jenazah. RS Polri telah membentuk tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk melakukan pemeriksaan dan identifikasi jenazah korban kebakaran Glodok Plaza.
Dalam pemeriksaan jenazah itu, pihaknya bekerja sama dengan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) hingga Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).
"Kami nanti akan bekerja sama dengan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis), Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor), Biddokpol Pusdokkes Polri untuk melakukan pemeriksaan kelima kantong jenazah tersebut," ujar Prima.
Menurut Kepala Bidang Pelayanan Kedokteran Kepolisian (Kabid Yandokpol) RS Polri Kombes Hery Wijatmoko menyebut sudah ada delapan laporan kehilangan dari keluarga korban kebakaran Glodok Plaza. "Masuk laporan ada delapan. Jadi ada delapan keluarga yang sudah melaporkan ke posko orang hilang posko Ante Mortem," kata Hery di Pos DVI Ante Mortem Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat.
Hery menyebut, pelapor yang datang beragam, mulai dari pihak keluarga, kerabat jauh, dan pihak yang memiliki hubungan dengan korban.
"Nah datanya agak banyak. Jadi misalnya ada yang dari keluarga, ada yang kerabat mungkin agak jauh," ujarnya.
Selain itu, Hery mengungkapkan, dari delapan laporan yang masuk sudah ada dua keluarga yang diambil sampel DNA-nya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Iya dari delapan laporan, baru diambil dua keluarga. Makanya baru dua keluarga yang diambil sampelnya," ucap Hery.
Hery menjelaskan, pengambilan sampel DNA tentunya berdasarkan hubungan dekat dari orang yang dilaporkan hilang. Jika orang tersebut merupakan anak, maka pihak RS Polri akan mengambil sampel DNA paling utama dari orang tuanya.
Lalu, pihak RS Polri juga bisa mengambil sampel lain misalnya baju-baju korban yang belum dicuci, topi, kaos kaki, dan lain sebagainya.
"Misalnya kalau korbannya anak, berarti yang diambil DNA ibu bapaknya. Kemudian nanti itu kalau sudah bisa atau memang tidak bisa, kita sampel lain langsung misal baju-baju yang belum dicuci, topi, kaos kaki, dan sebagainya itu juga bisa. Tapi kita upayakan yang ada dulu," jelas Hery.
Polisi membantah keterangan pemadam kebakaran bahwa kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat bersumber dari lantai tujuh gedung tersebut. Kanit Reskrim Polrek Metro Tamansari Kompol Suparmin menjelaskan awalnya asap terlihat muncul di lantai sembilan, namun upaya pemadaman tidak berhasil sehingga api merambat ke lantai lain.
"Dari lantai sembilan (saksi) melihat asap ke luar ruangan. Coba dipadamkan pakai alat pemadam api ringan (APAR) enggak mempan, malah membesar. Lalu dia keluar seraya berteriak, orang berhamburan semua, api makin lama makin besar merambat ke lantai delapan dan tujuh," ujar Suparmin menegaskan.
Kemudian, kata Suparmin, sembilan orang yang terjebak di lantai sembilan bergerak ke atas gedung lantaran kebakaran telah merambat ke lantai bawah.
"Terus sembilan orang yang terjebak itu ke atas lantai sembilan," ucap Suparmin.
Lebih lanjut, Suparmin juga menjelaskan kebakaran tepatnya bersumber dari sebuah bekas ruangan diskotek, tepatnya pada bagian belakang videotron lantai sembilan. "Dari ruangan bekas diskotek di lantai 9, dari belakang papan videotron," ungkap Suparmin.
In Picture: Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Kebakaran Glodok Plaza